Ini Penampakan Piala MotoGP Mandalika, Keren Tidak?

Luthfi Anshori - detikOto
Jumat, 18 Mar 2022 18:46 WIB
Trofi MotoGP Mandalika Foto: Dok. Istimewa.
Jakarta -

Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) merilis piala untuk Pertamina Grand Prix of Indonesia atau MotoGP Mandalika. ITDC menunjuk Tuksedo Studio yang sebelumnya juga membuat trofi untuk ajang World Superbike dan Supersport yang digelar di Mandalika pada akhir 2021.

Desainer Tuksedo Studio mengambil inspirasi dari 'Obor' yang melambangkan menyalanya api kompetisi yang balap panas. Api itu sendiri juga selanjutnya menjadi simbol inspirasi dari bangkitnya perekonomian Indonesia, terutama sektor turisme yang terdampak oleh pandemi dewasa ini, dengan harapan besar agar dapat sama-sama menjaga agar api dari obor ini tidak pernah padam.

Piala MotoGP Mandalika Foto: Dok. Istimewa

Berbentuk obor yang digunakan untuk estafet seperti pada ajang olimpiade, Tuksedo Studio berharap piala yang melambangkan semangat dan kebangkitan Indonesia yang diawali di Mandalika ini dapat diteruskan estafetnya secara berkelanjutan sebagai bukti bahwa Indonesia tak hanya mampu mengadakan event berskala internasional hanya sekali dua kali, tapi juga sebagai negara yang memiliki kemampuan artistik dan produksi tahap dunia secara terus menerus.

Umum digunakan sebagai material dari kendaraan-kendaraan yang memang dirancang untuk memiliki kecepatan tinggi karena sifatnya yang ringan dan memiliki kekuatan yang tepat untuk menopang kecepatannya, Tuksedo Studio yang memiliki spesialisasi dalam pembuatan mobil balap klasik dari bahan dasar aluminium memutuskan untuk memilih bahan tersebut sebagai lambang dari ajang balap yang pemenangnya ditentukan oleh kecepatan pengendara serta performa kendaraannya.

Piala MotoGP Mandalika Foto: Dok. Istimewa

"Sebagai desainer piala pada dua ajang balap internasional pertama di Sirkuit Mandalika, ini merupakan sebuah bukti jika Indonesia tidak hanya mampu dalam mengadakan sebuah ajang berskala dunia namun juga fakta bahwa para seniman dan pekerja lokal memiliki kapasitas mumpuni untuk merancang dan membuat langsung dengan tangan sendiri sebuah karya seni berkelas dunia".




(lua/lth)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork