Valentino Rossi bercerita mengenai masa-masa pahitnya bersama Ducati di MotoGP. Merasa frustrasi karena performa yang buruk, The Doctor juga ternyata nyaris mau menyerah dan pensiun saja.
Rossi membuat keputusan mengejutkan saat hijrah dari Yamaha ke Ducati pada 2011. Itu kemudian menjadi salah satu periode terburuk The Doctor sepanjang karier balapanya. Selamadua tahun dia jeblok, hanya tiga kali naik podium, hingga akhirnya kembali ke 'Garpu Tala' pada 2013.
Mengutip GPone, Sabtu (21/11/2020) Rossi sempat frustrasi usai bergabung dengan Ducati. Untungnya, dia diberi kesempatan oleh Lin Jarvis untuk kembali ke Yamaha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada begitu banyak momen bagus sejak saya tiba pada 2004, tapi yang paling saya ingat adalah seberapa banyak saya berbicara dengan Lin Jarvis, dan dia memberi saya kesempatan untuk kembali ke tim pabrikan setelah dua tahun bersama Ducati. Pada saat itu saya putus asa dan tanpa kesempatan itu saya mungkin akan berhenti balapan," kata Rossi.
![]() |
Malam nanti Rossi akan menjalani balapan terakhirnya bersama tim pabrikan Yamaha. Mulai musim depan rider 41 tahun itu akan memperkuat tim satelit Petronas Yamaha SRT, meski tetap akan mendapat spek motor pabrikan..
Rossi, sehebat apapun dia dulu, tak bisa menyangkal kalau usia telah membuat performanya terus menurun. Tahun lalu pada MotoGP 2019, dia hanya dua kali naik podium.
Pun begitu di musim ini. Dari 13 balapan yang digelar, Rossi gagal mencapai garis finis dalam lima balapan, di mana dua di antaranya dia bisa ikut serta lantaran terpapar virus corona. Ia pun mengakui hal tersebut.
"Untuk ini saya akan selalu berterima kasih kepada Yamaha. Kisah kami terbagi menjadi dua, di bagian kedua saya menang lebih sedikit tetapi masih ada momen luar biasa. Saya akan sangat merindukan tim ini," ungkapnya.
"Ini adalah tahun yang sulit, saya mencetak sangat sedikit poin. Dalam beberapa balapan saya cepat, tetapi setelah GP Jerez kedua saya sayangnya tidak bisa naik podium, meskipun saya dekat di Misano. Untuk alasan ini saya akan memberi diri saya nilai 5, sementara Yamaha telah memenangkan banyak balapan, jadi layak mendapatkan nilai 7," kata Rossi.
![]() |
Rossi menghabiskan sebagian besar kariernya bersama Yamaha, dan mencapai kesuksesan besar. Tahun depan Rossi akan tetap bersama pabrikan berlambang garpu tala, tetapi akan menggunakan warna berbeda, ia berada di tim satelit Petronas.
Masih tanda tanya besar apakah motoGP 2021 akan jadi musim terakhir Rossi membalap di MotoGP. Tapi yang pasti dengan situasi saat ini masa-masa pensiun sudah kian mendekati The Doctor.
Ia berharap di tim satelit Yamaha nanti pengaruhnya dalam pengembangan motor sama besarnya kala masih membela tim pabrikan. Meski Rossi juga mengungkap bahwa di tim Monster Energy Yamaha sebenarnya tak semua pihak menuruti keinginannya terkait setelan motor.
"Yang bisa saya lakukan adalah memberikan semua pengalaman saya dan mencoba mengatakan apa yang kami butuhkan. Namun masalahnya tetap sama dalam beberapa momen. Jadi saya rasa itu tak akan berubah di tahun depan."
"Saya mengira bagaimanapun (para mekanik) Jepang mendengar apa yang dikatakan para pengendara. Namun pada akhirnya, mereka justru melakukan hal yang hanya mereka inginkan. Maksud saya, mereka hanya (memikirkan) apa yang ingin mereka lakukan," jelas Rossi seperti dikutip Crash.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?