Andrea Dovizioso berhasil menjadi juara MotoGP Austria 2020. Kemenangan itu menjadi tampak dramatis, sebab sehari sebelumnya dia berpisah jalan dengan Ducati mulai musim depan. Akankah Ducati menyesal?
Sebelumnya Dovizioso dan pihak Ducati telah membicarakan perpanjangan kontrak dirinya yang akan habis di akhir musim ini. Namun proses negosiasi itu tidak menemui titik temu, karena The Litle Dragon meminta kenaikan gaji. Alih-alih menambah bayaran Dovizioso, Ducati justru ingin memangkas gajinya saat perperpanjangan kontrak nanti. Ducati juga dikabarkan lebih memilih mencari pebalap lain.
Saat berlangsungnya sesi latihan MotoGP Austria pekan lalu (14/8) manajer tim Davide Tardozzi, mengatakan bahwa Ducati akan mengambil keputusan mengenai masa depan Dovizioso setelah dua seri balap MotoGP Austria.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dovizioso yang membaca cuitan Tardozzi di twitter official MotoGP itu pun langsung tertawa dan menganggap Tardozzi bukanlah orang yang memiliki domain mengambil keputusan tersebut.
"Tentang tweet (itu) saya tertawa, karena sepertinya Tardozzi adalah orang yang akan memutuskan masa depan saya, tetapi tidak seperti itu, kata Dovizioso," dikutip dari Crash.
"Itu lucu karena kami selalu bertengkar. Tertawa bersama dalam banyak hal karena karakternya sangat aneh, sangat gila, tapi lucu. Tardozzi berada di tengah-tengah segalanya, tapi dia bukan orang yang akan mengambil keputusan itu," lanjutnya.
Sebagai balasan, sehari setelah Tardozzi mengeluarkan pernyataan tersebut, pebalap Italia itu mengambil langkah mengejutkan. Dovizioso mengumumkan bahwa ia tidak akan bekerja sama lagi dengan pabrikan asal Bologna. Pengumuman itu disampaikan oleh manajer Dovizioso, Simone Battistella.
"Kami memberi tahu Ducati bahwa Andrea telah memilih untuk tidak melanjutkan (kerja sama) selama beberapa tahun ke depan, tidak ada syarat untuk melanjutkan bersama. Sekarang dia berniat untuk fokus hanya pada kejuaraan 2020. Keputusan ada di tangannya, sekarang dia lebih tenang," kata Battistella, dikutip dari Tuttomotoriweb.
Dengan demikian, kebersamaan pebalap 34 tahun bersama Ducati pun berakhir. Hal ini pun tentu cukup disesalkan sejumlah pihak. Karena bagaimanapun, Dovizioso menjadi satu-satunya pebalap yang bisa meladeni Marc Marquez dalam beberapa tahun terakhir ini.
Dovizioso kali pertama bergabung dengan Ducati pada 2013 silam. Total dirinya sudah menjalani delapan musim balapan dengan mengusung bendera Ducati dan sampai saat ini sudah mengoleksi 14 kali podium pertama.
Meski belum pernah menjadi juara umum MotoGP bersama Ducati, Dovizioso membuktikan bahwa ia menjadi salah satu pebalap terbaik, dengan menjadi runner-up selama tiga musim berturut-turut, yakni pada 2017, 2018, dan 2019.
Menyusul hengkangnya salah satu aset terbaiknya, bursa pengganti Dovizioso di tim Ducati pun marak, di mana Francesco Bagnaia, Johann Zarco, dan Cal Crutchlow dianggap bisa bergabung dengan Ducati untuk menemani Jack Miller. Kabar lain juga mengatakan jika Ducati tertarik merekrut kembali Jorge Lorenzo.
(lua/din)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar