Yamaha dikabarkan mengajukan permintaan resmi untuk mendapatkan keringana soal aturan mesin di MotoGP 2020. Tapi permintaan itu ditolak Honda.
Autosport dan GPOne melaporkan kalau Yamaha pada Kamis (14/8) lalu sudah meminta pada MSMA (Motorcycle Sport Manufacturers Association/Asosiasi Pabrikan MotoGP) untuk dapat keringanan soal penggunaan mesin. Ini terkait erat dengan krisis mesin yang dialami pabrikan tersebut.
Dikabarkan, Yamaha meminta diizinkan untuk membuka segel mesin supaya mereka bisa melakukan perbaikan pada bagian yang bermasalah. Yamaha mengungkapkan kalau pengajuan tersebut dilakukan demi alasan keamanan dan keselamatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, MotoGP melarang setiap tim melakukan modifikasi mesin selama musim berjalan. Ini dilakukan terkait upaya MotoGP mengurangi pengeluaran di tengah krisis yang terjadi akibat Pandemi Virus Corona.
MSMA sampai sekarang belum mengambil keputusan soal permintaan Yamaha terebut. Namun kabar yang beredar menyebut kalau Honda terang-terangan menentang keinginan tersebut.
Dikutip dari GPOne, Honda meminta 'klarifikasi lebih jauh' soal komponen mesin Yamaha yang mengalami kerusakan. Data yang sudah diberikan Yamaha pada MSMA, diklaim Honda tak cukup memberikan kejelasan.
Menurut aturan, tim memang boleh meminta izin untuk melepas segel mesin pada kasus di mana keselamatan dan keamanan jadi kekhawatiran. Tim akan diizinkan membuka mesin lalu mengganti parts yang mengalami masalah.
Meski musim MotoGP 2020 baru menuntaskan tiga balapan, Yamaha sudah diadang krisis mesin. M1 yang jadi andalan mereka beberapa kali mengalami kerusakan dan gangguan.
Franco Morbidelli dan Maverick Vinales sudah menggunakan seluruh jatah mesinnya untuk tahun ini (berjumlah 5). Satu mesin milik Morbidelli dan juga Vinales malah sudah dihapus dari daftar ketersediaan. Pun begitu dengan Valentino Rossi dan Fabio Quartararo yang sudah memakai empat mesin.
Untuk diketahui, setiap tim pabrikan mendapat alokasi 5 mesin untuk dipakai menjalani musim balap MotoGP 2020. Penggunaan mesin melebih batas akan berbutut pada jatuhnya hukuman pada pebalap.
Dikutip dari situs resmi MotoGP, penggunaan mesin keenam akan membuat pebalap melakukan start dari pitlane. Sementara pabrikan akan dikurangi 10 poin dari yang sudah mereka kumpulkan di klasemen konstruktor.
(din/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Motor Boleh Wara-wiri di Jalan Tol Malaysia, Gratis