Sirkuit Tak Banyak, Balapan Liar Merebak

Sirkuit Tak Banyak, Balapan Liar Merebak

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Sabtu, 08 Feb 2020 15:39 WIB
Jakpro dan FIA telah menyelesaikan pembuatan rencana sirkuit Formula E di Jakarta
Formula E Foto: Arief Ikshanudin/detikcom
Jakarta -

Pereli nasional Rifat Sungkar menyoroti diselenggarakannya Formula E di Jakarta. Ia mendukung diselenggarakannya Formula E di Jakarta, tapi dia mempertanyakan kenapa tidak membuat sirkuit permanen saja ketimbang harus membuat sirkuit jalan raya di sekitar Monas.

Menurut Rifat, Indonesia perlu ada 'jembatan' antara sirkuit yang ada sekarang dan sirkuit internasional. Dengan budget untuk menyelenggarakan dan menyiapkan sirkuit Formula E, Rifat menilai itu bisa digunakan untuk membuat sirkuit permanen baru.

"Daripada satu kali (dipakai untuk Formula E) dibongkar, tahun depannya dibikin lagi, pakai, bongkar lagi. Di Inggris atau di Jepang sirkuitnya belasan. Negaranya segede Jawa. Di sini sirkit mobil cuma satu. Buat gue di dunia aja perumahan udah nggak konsentrasi bikin lapangan golf, tapi sirkuit. Karena keluarga muda itu suka extreme sport salah satunya balap. Alangkah baiknya itu dialokasikan untuk bikin sirkuit permanen yang bisa membina atlet Indonesia, begitu dia siap bisa ikut Formula E yang digelar di Indonesia ini. Gue betul-betul mendukung, sama sekali tidak menolak," ujar Rifat kepada detikcom di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Formula EFormula E Foto: Zulfi Suhendra/detikcom

Dengan membuat sirkuit baru, Rifat menilai akan ada banyak manfaatnya. Salah satunya menekan kasus balapan liar.

"Problem terbesar di negara kita adalah balapan liar. Gue nggak bisa menyalahkan pebalap liar yang banyak itu, mereka kan nggak ada tempat," ujar Rifat.

ADVERTISEMENT

Dengan adanya sirkuit bertaraf internasional, mungkin orang-orang yang sekarang melakoni balapan liar akan tersalurkan hobinya dengan legal.

"Kedua, (dengan dibuatnya sirkuit permanen baru) bisa ada level edukasi. Banyak pengendara yang asal-asalan di jalan. Mereka ngambil SIM lewatin sistematika yang benar nggak sih? Pernah disimulasiin ga sih? Sirkuit itu nggak selaku balap. Bisa dimanfaatkan sebagai fasilitas tertutup untuk belajar nyetir. Bisa belajar nyetir, kalau ada bakat ya balapan. Kalau nggak ada bakat paling tidak bisa sinulasikan berkendara di jalanan yang aman," katanya.




(rgr/lth)

Hide Ads