Adalah Muhammad Dafa (12), yang telah menggeluti dunia slalom sejak duduk di bangku SD. Ia mengaku tertarik menjadi pembalap slalom ketika diajak ayahnya melihat event slalom di halaman Stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman.
Baca juga: Satukan Pecinta Mobil Lewat JogjaCARta 4 |
"Belum lama (jadi pembalap slalom), baru dari kelas 6 (SD) kemarin. Kalau awalnya suka slalom itu karena diajak papa nonton acara slalom di sini (halaman Stadion Maguwoharjo), terus saya suka lihat ngepot-ngepotnya itu dan akhirnya tertarik," katanya saat ditemui di Stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, Sabtu (16/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Meliuk-liuk dengan Honda Brio di Senayan |
"Terus mulai pengen belajar, yang mengajari Ketua tim (JGRT) namanya om Febra. Untuk latihannya seminggu sekali," ucapnya.
![]() |
Murid kelas 1 SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta ini mengaku sempat kesulitan untuk mempelajari teknik slalom. Namun, dengan kemauan yang keras ia mulai sedikit demi sedikit menguasai teknik tersebut.
"Slalom itu sulit, karena yang perlu kecepatan dan ketepatan saat menarik rem tangan ketika mau belok apa melakukan putaran. Terus yang sulit itu pas habis muter circle (lingkaran) mau finish, di situ saya sering over spin," katanya.
Kendati demikian, hal itu tidak menyurutkan niat Dafa untuk menjadi pembalap slalom. Bahkan, ia sudah kerap mengikuti berbagai kejuaraan slalom untuk mengasah kemampuan tersebut.
"Kemarin-kemarin seri 1 di Bandung dan seri 3 di Tegal kemarin di Tegal dapat juara 10 untuk kategori pemula," kata Dafa.
![]() |
Dafa menambahkan, bahwa ia berniat untuk meningkatkan kemampuan slalomnya. Bukan tanpa alasan, hal itu untuk meraih cita-cita yang ia impikan.
"Yang penting terus berlatih, karena cita-cita saya pengen jadi pembalap mobil," katanya. (rih/riar)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini