Pebalap nasional yang pernah menjadi pilot jet darat dari Manor Racing Team ini mengungkapkan perbedaan yang signifikan saat tak lagi mengendarai mobil open wheel.
"Karakter sangat berbeda, dari segi handling mobilnya. Lalu speed, berat mobilnya yang ini (Ferrari 488 GT3) jauh lebih berat dibandingkan single seater tetapi at the end kita balap di kelas ini dan saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa cepat beradaptasi untuk bisa mendapatkan hasil yang maksimal," tutur Rio Haryanto di Jakarta, Rabu (5/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain mobilnya yang berbeda dengan Formula 1, Rio juga bakal melakoni empat seri balapan dengan sistem yang berbeda pula.
Dalam ajang Asian Le Mans, balapan akan digelar dalam waktu 4 jam. Tiga pebalap, David-Colombo-Rio bakal bergantian menjadi pilot. Pemenang akan ditentukan bagi yang bertahan dan berhasil mendapatkan lap paling banyak dalam kurun waktu tersebut.
"Kalau buat saya yang Le Mans ini endurance, sebelumnya saya lebih ke individual sprint. Yang ini akan sangat berbeda, saya harus team work dengan dua pebalap lainnya. Lalu juga settingan mobil harus base on dua pebalap lainnya," ungkap Rio.
(riar/rgr)












































Komentar Terbanyak
Mobil Rp 150 Juta Banyak Seliweran, Kata Menko Airlangga Bikin Tambah Macet
Cas Mobil Listrik Berujung Maut, 5 Orang Tewas pada Kebakaran di Jakut
Harganya Cuma Rp 190 Jutaan, SUV Terbaru Suzuki Diserbu Konsumen