Dalam balapan MotoGP, semuanya diperhitungkan untuk memastikan motor berkinerja maksimal dalam semua kondisi. Kerap kali pebalap harus mengganti motornya dari setingan lintasan kering ke setingan lintasan basah atau sebaliknya. Sebab, seting lintasan kering dan basah berbeda demi performa yang lebih maksimal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Elemen yang paling penting untuk dipertimbangkan saat menghadapi perubahan cuaca adalah ban. Ban slick digunakan dalam kondisi normal atau kering di MotoGP. Tapi untuk lintasan basah, diperlukan ban yang menawarkan cengkeraman lebih baik.
Ketika motor diganti bannya untuk ditukar dengan ban basah atau kering, cakram rem juga ikut diganti. Piringan rem baja lebih banyak digunakan saat basah, meski beberapa pebalap juga ada yang menggunakan rem karbon dengan penutup yang membuat cakram memiliki suhu ideal saat hujan.
Kampas rem perlu diganti dengan yang cocok untuk kondisi basah. Jika tim akhirnya memutuskan untuk memasang cakram baja, seluruh sistem perlu diubah, termasuk kaliper dan kampas rem. Sistem hidrolik juga harus dikuras.
Sementara mekanik mengerjakan pergantian beberapa part untuk dipakai saat perubahan cuaca, tim insinyur elektronik mengubah sistem kontrol motor di ECU. Program elektronik akan bekerja secara berbeda dalam kondisi basah dan kering, menjadi lebih konservatif ketika trek basah dan membuat karakternya lebih kalem.
Setelah motor siap, pebalap disarankan masuk pit untuk mengganti motornya. Setibanya di pit, pebalap bisa menukar dengan motor yang sudah disiapkan untuk perubahan cuaca dan kembali ke lintasan.
(rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar
Cerita di Balik Polisi Kawal Mobil Pribadi Diprotes Pemobil Lain