Seperti dilaporkan Motor Sport, Senin (18/1/2016), Al-Attiyah di Reli Dakar tahun ini hanya berada di urutan kedua atau runner-up setelah juara dunia digenggam pereli Tim Peugeot, Stephane Peterhansel. Meskipun pebalap itu saat ini tengah menghadapi tuduhan kecurangan pengisian bahan bakar saat reli berlangsung.
Al-Attiyah bergabung dengan Tim X-Raid pada 2014 lalu. Namun, sebelum itu dia telah menjadi bagian dari tim ini selama empat tahun yakni 2005 – 2009, dan sempat keluar. Setelah itu, pada 2014 dia bergabung kembali dengan tim ini.
Saat itu dia didampingi navigator Chris Patterson menunggangi Subaru Impreza. Dia juga meraih gelar itu setelah sebelumnya menjuarai reli di Meksiko, pada 2005 dia kembali menjadi juara di Reli Argentina dan Reli Acropolis di Yunani.
Kini, setelah Reli Dakar 2016 berakhir, Attiyah mengaku belum berkomunikasi dengan pihak manapun untuk membicarakan kontrak. “Saya sekarang orang bebas,” ucapnya beberapa saat setelah menapak garis finish reli bergengsi di dunia itu.
“Jika seseorang menawariku kontrak yang bagus, saya akan menerima sebab (sekarang) saya tidak memiliki kontrak apapun,” kata dia.
Dia juga mengaku tak kecewa dengan hasil di Reli Dakar 2016 ini. Attiyah meyakini, dalam reli bisa saja dia berada di podium atau tidak sama sekali.
“Saya bahagia meski berada di posisi kedua, terutama bagi tim kami,” imbuhnya.
(arf/arf)