Hal tersebut diungkapkan oleh Presiden Director & CEO Peugeot Motorcycle Indonesia Satya Saptaputra saat ditemui di booth Indonesia Motor Show (IMOS) 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Peugeot saat ini menyatakan masih bisa bertahan dari gempuran dolar. Meski demikian Peugeot juga mengatakan jika kondisi ini terus terjadi, maka kemungkinan mulai tahun depan akan berbagi kesulitan dengan konsumennya.
"Karena kita juga mau ikutin momentum pasar, make sure costumer yang udah nunggu nggak terefek, jadi kita untuk tahun ini kita absorb dulu kenaikan exchange rate maupun PPH 22, hampir pasti kenaikan harga di bulan Januari," kata Satya.
Saat ini Peugeot Motorcycle Indonesia berada di bawah naungan Stokeswood. Mereka tetap optimis dapat menjual skuter premium di Indonesia, di tengah gempuran produk Jepang yang menguasai pasar.
"Optimis sih sebetulnya cuma berat, karena kita berada di premium segmen, kita nggak bisa compare dengan market yang 7 sampai 8 juta, premium segmen paling banter (dikisaran-Red) 30.000 unit totalnya," ungkap Satya.
Tonton juga 'Peugeot Kenalkan Skuter Matik Jagoannya, Speedfight 125':
(riar/lth)
Komentar Terbanyak
Penjualan Mobil Ambrol, Ekonomi Indonesia Tidak Baik-baik Saja
Heboh Polantas Tanya 'SIM Jakarta', Begini Cerita di Baliknya
Duh! Ojol Ancam Mau Demo Sebulan Sekali