Motor Modif Terbaik di Pekanbaru Nih!

Kota yang berjuluk "Madani" ini menjadi kota pembuka dari rangkaian kontes modifikasi yang bakal mampir di 14 kota lainnya. Foto: Ridwan Arifin

"Tadi saya sempat mutar sekilas di dalam mal, aura kompetisi cukup panas, dan juga pesertanya meningkat dari tahun lalu," ucap Senior Manager Marketing Communication PT Astra Honda Motor Andy Wijaya, di Pekanbaru, Minggu (28/04/2019). Foto: Ridwan Arifin

"Semoga Honda Modification Contest ini bisa langgeng, dan kita bisa menjadi ajang kreativitas anak-anak muda dan juga menciptakan kesenangan berkendara," tambah Andy. Foto: Ridwan Arifin

Tercatat 221 modifikator saling memperebutkan jawara HMC regional Pekanbaru untuk kemudian bakal diadu kembali antar-regional lainnya guna menjadi jawara final battle HMC nasional, meningkat dibandingkan tahun lalu yang tercatat sebanyak 214. Foto: Ridwan Arifin

Ada 9 kelas yang dilombakan dalam HMC seri Pekanbaru, Riau. Di antaranya kelas Matic & Cub Stock/Bolt on yang diikuti sebanyak 66 modifikator, Matic & Cub Advance 15 modifikator, Sport Naked 7 modifikator, Sport Fairing 22 modifikator, Sticker/decals 6 modifikator, Racing Style 29 modifikator, dan Community Touring sebanyak 33 modifikator untuk kategori sepeda motor dengan produksi di bawah tahun 2006 sebanyak 26 orang, dan free fall all sebanyak 17 modifikator. Ditambah satu modifikasi virtual challenge dengan jumlah peserta sebanyak 13 modifikator. Foto: Ridwan Arifin

Para juri modifikasi juga menilai anak-anak Pekanbaru semakin berkembang dalam hal menuangkan kreativitasnya. Seperti yang diungkapkan Hidayat Priyo Wibowo, builder dari Retro Syndicate. Foto: Ridwan Arifin

Dia melihat hasil modifikasi Pekanbaru mengalami kemajuan yang pesat, jenis modifikasi pun makin beragam. Foto: Ridwan Arifin

"Tahun kemarin saya melihat sendiri apa yang terjadi di Pekanbaru, animo luar biasa, tapi tahun ini tidak kalah kagetnya lagi. Saya cukup senang juga ada beberapa message yang saya sampaikan ke teman-teman builder sampai. Mereka sudah berani konsep, tadinya hanya tergantung part-part ada atau sudah ada dijual belikan di pasaran mereka sudah berani mengekspor ide-ide mereka sendiri, artinya mereka sudah mulai membuat," ujarnya. Foto: Ridwan Arifin