Sebab, kekhawatiran awal mengendarai KTM Duke mulai dari bobot yang berat hingga performanya langsung dimentahkan. Seperti pengendara wanita Chivay Sylvia Agustina yang terkejut karena motor naked bike sporty dari KTM sangatlah ringan.
"Aku pakai Duke 250 dari Jakarta-Surabaya. Awal lihat motornya, sepertinya berat dan tinggi. Lagipula motor ini kan dari Eropa yang kebanyakan tubuh orang sana berbeda dengan Indonesia. Ketika dikendarai ternyata benar-benar ringan. Tidak ada kendala ketika membawanya," kata wanita lahiran 1994 tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
detikOto yang ikut dalam rombongan pun merasakan hal sama. Motor ternyata asyik buat nyalip-nyalip. Tidak berat dan terlalu tinggi, dan cukup nyaman untuk dibawa sehari-hari.
Reza MS yang banyak menunggangi Duke 390 mengaku kagum atas performa motor. Sebab untuk mencapai kecepatan 120 km/jam tidaklah sulit. Ada power lebih tersendiri ketika pedal gas dibuka secara penuh.
"Ini motor luar biasa. Mengerti banget dengan gue. Ketika ingin ngebut, Duke 390 langsung merespons. Kalau terkait performa, tidak sulit lah untuk mencapai 120 km/jam," katanya.
![]() |
Ketika melintas di jalur Pantura yang lumayan bumpy, motor juga masih nyaman. "Suspensi motor juga sudah menggunakan WP yakni suspensi yang terkenal dan sering digunakan di motor-motor trail," ujar Reza.
Tak sampai disana, banyak kesan menajubkan yang tak disangka pada KTM Duke. Seperti posisi mengemudi, perpindahan gigi yang smooth, sampai konsumsi bahan bakar.
"Untuk digunakan jarak jauh, secara keseluruhan aku rasa sih KTM Duke nyaman. Hanya saja rada 'hangat' aja di bagian paha sebelah kiri. Yah, itu sih cici khas motor Eropa lah, ya," tutup Chivay.
(ruk/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah