Memaknai Hari Pahlawan di Jalanan ala KTM Road Warriors

ADVERTISEMENT

KTM Road Warriors 2018

Memaknai Hari Pahlawan di Jalanan ala KTM Road Warriors

Ruly Kurniawan - detikOto
Sabtu, 10 Nov 2018 16:17 WIB
Tugu dan Museum Pahlawan Surabaya Foto: Pradita Utama
Jakarta/Surabaya - Perjalanan KTM Road Warriors dari Jakarta menuju Surabaya tidak hanya untuk menguji motor KTM Duke 200, New Duke 250, dan Duke 390 saja. Tetapi juga sebagai bagian perayaan Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan dan kembali belajar Indonesia. Berbagai tempat bersejarah perjuangan pun sempat dikunjungi untuk mempelajarinya kembali.

Diantaranya seperti Gedung Joeang 45, Museum Sumpah Pemuda, Rumah Sejarah Rengasdengklok, Tugu Proklamasi, hingga Tugu Pahlawan dan Museum Perjuangan 10 November di Surabaya.

Riders KTM Road Warriors 2018 di Gedung Joeang 45Riders KTM Road Warriors 2018 di Gedung Joeang 45 Foto: Pradita Utama


Pandangan dan wawasan tentang perjuangan Indonesia yang sempat kabur perlahan terbuka kembali di benak para riders. Pengendara KTM Road Warriors 2018 wanita asal Kuningan, Jawa Barat, Chivay Sylvia Agustina punya kesan sendiri setelah melihat perjuangan para pahlawan di berbagai tempat bersejarah yang didatangi.

Memaknai Hari Pahlawan di Jalanan ala KTM Road WarriorsFoto: Pradita Utama


"Bila dibandingkan dengan era peperangan dahulu, hidup kita sudah enak. Namun sayang, kita masih belum bisa menghargai dan bertanggung jawab antar sesama. Rasa nasionalisme dan patriotisme pun bila diperhatikan perlahan sudah mulai berkurang. Sayang banget, padahal kita kuat kalau saling bergandeng tangan," katanya.

Bikers KTM Road Warriors 2018 lainnya, Reza MS pun memiliki pandangan sama. "Sumpah pemuda itu adalah cita-cita para pemuda Indonesia untuk merdeka. Mereka (pejuang) memutuskan untuk berperang agar kita bisa terbebas dari semua penindasan. Kebebasan sudah kita dapat, lantas sekarang apa langkah selanjutnya," ujarnya.

Tugu Proklamasi di Karawang, Jawa Barat.Tugu Proklamasi di Karawang, Jawa Barat. Foto: Pradita Utama


"Ini waktunya untuk kita menjaga nama Indonesia. Tidak usah lah berpikiran muluk-muluk untuk bagaimana caranya mengharumkan nama Indonesia. Cukup jaga namanya saja di mata dunia," tambah Reza.

Salah satu contoh nyatanya ialah kurangi angka kecelakaan di Indonesia yang sudah sangat besar khususnya bagi pengguna kendaraan roda dua. Dengan cara taat berlalu lintas dan prilaku baik ketika di jalan.

 Museum Sejarah Rengasdengklok di Karawang Museum Sejarah Rengasdengklok di Karawang Foto: Pradita Utama


"Kalau tidak salah Indonesia itu ada di urutan ke-4 kecelakaan terbesar di dunia. Nah ini dulu yang perlu kita perbaiki karena hal tersebut dilirik oleh seluruh dunia. Taat aturan, sopan santun, prilaku berkendara di jalan, hal-hal lain yang berkaitan ini mungkin kecil namun berdampak besar. Kita perbaiki ini dulu," ujar Reza.

"Dan jangan arogan di jalanan. Ingat, seluruh jalanan adalah hak seluruh warga, digunakan bersama," tutup rider KTM Road Warriors lainnya, Ruly. (ruk/ddn)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT