Road Warriors adalah perjuangan saya meraih cita-cita untuk sukses di dunia entertaintment terutama di otomotif. Perjuangan saya untuk menjadi 10 finalis Road Warriors 2014 tak semudah membalikkan telapak tangan, karena perjuangannya begitu besar.
Perjuangan itu bukan hanya sekedar materi seperti yang di ucapkan teman saya saat saya lolos 10 besar Road Warriors 2014. "Loe sih kaya ada modal". Dalam hati saya menjawab "OMG (Oh My God) aku modal utang untuk seleksi 100 besar. Kalau saya tidak terlahirkan sebagai perempuan yang nekat mungkin saya tidak bisa sampai di Road Warriors 2014 ini," begitu kata batin saya.
Β
Bermodalkan niat dan tekad yang kuat akhirnya saya berangkat ke Jakarta untuk seleksi 100 besar Road Warriors 2014. Sebelum diumumkannya 100 besar, saya sudah yakin kalau saya akan lolos 10 besar dan saya pasti bisa memberi yang terbaik buat semuanya.
Setelah diumumkan 100 besar, saya pun nekat berangkat ke Jakarta menggunakan pesawat, padahal uang tiket pesawat itu uang cicilan motor Byson bulan ini, tapi tidak apa-apalah demi yang terbaik buat hidup saya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah audisi 100 besar di Jakarta, saya pun langsung balik ke Malang dan sampai di rumah pas hari Minggu. Besoknya, kru dari detikOto telepon memberi info kalau saya lolos 10 besar dan hari Kamis harus ke Jakarta lagi untuk pembuatan video profil dan servis motor.
"Wow amazing, pas gak ada uang lagi, gimana Mouzza bisa ke Jakarta dengan tepat waktu dan membawa motornya Mouzza?"
Sambil berpikir maka aku langsung minta izin cuti ke bos di kantor. Eh teman kantor saya yang namanya Nisa juga bingung. Yang ikut acara siapa yang bingung siapa, saya bilang ke Nisa. Ternyata diam-diam Nisa mencarikan pinjaman uang ke kakaknya Rp 2 juta buat saya modal maju ke Road Warriors 2014.
Hari Rabu pun saya berangkat ke Jakarta untuk mengirit dana saya naik kereta api dan motor saya dipaketkan. Seperti biasa setelah saya sampai di Jakarta saya langsung mengikuti pembuatan video dan servis motor.
Setelah acara selesai saya memutuskan tidak balik ke Malang dikarenakan untuk mengirit dana, dan saya tinggal di Jakarta di rumah Ketumnas BYONIC bersama ajudan dan istri serta anaknya selama 4 hari.
Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, 10 finalis Road Warriors 2014 bertolak dari Jakarta menuju Padang. Rute yang dilalui adalah lewat jalur Barat Sumatera yakni Jakarta β Bandar Lampung - Krui - Bengkulu β Mukomuko β dan berakhir di Padang, Sumatera Barat.
Jalur yang saya lalui beserta para finalis lainnya dari Jakarta ke Bandar Lampung sangat menguji kesabaran karena tahu sendirikan di Ibu Kota gimana? Yup macet parah belum lagi ditambah hujan yang mengiringi langkah kita.
Ketika sudah di penyebarangan pun, hari sudah menjelang malam, kami pun memanfaatkan waktu untuk istirahat di kapal fery. Dari penyeberangan pelabuhan Merak ke Bakauheni hingga ke Bandar Lampung medannya sangat seru dan memacu adrenalin.
Hari ke-2 pun kami mulai start lagi untuk menuju Krui, nah disini ini jalannya mulai ekstrem mulai berkelok-kelok, apalagi ketika melalui Bukit Barisan 1, sholat, dzikir tidak bisa berhenti karena takut seperti yang diceritakan teman-teman kalau ada binatang liar yang berkeliaran di jalan.
Akhirnya setelah melalui medan yang sangat ekstrem dan selalu ditemani hujan kami tiba di Krui. Esok harinya pun kami start lagi dari Krui menuju Bengkulu. Jaraknya lumayan yakni sejauh 325 km. Medannnya pun tak jauh beda dengan hari-hari sebelumnya dan kami bisa sampai di Bengkulu dengan selamat dan kami bisa beristirahat.
Β
Tapi, pas kami mulai berangkat lagi menuju Mukomuko, eh Road Captain kami Deny menyempatkan waktunya untuk bertemu ibunya yang menunggu di jalan. Di sinilah saya tidak kuasa menahan air mata karena kangen sama Ibu di Malang, karena seminggu lebih tidak bertemu.
"Saya aslinya malu tapi gimana lagi saya sudah nahan air mata ini sudah lama dari berangkat audisi sampai sekarang biar tidak menetes, tapi apa daya saya adalah perempuan biasa,".
Akhirnya kita lanjut gas lagi setelah saya menagis di pom bensin. Jalur yang kami lewati cukup ekstrem selain hujan dan jalan yang berliku di sini kita harus extra hati-hati karena selain kami harus tetap safety riding kami harus bersabar menunggu binatang ternak penduduk yang lalu lalang di jalan ini.
Hari ke-5 dari Mukomuko menuju kota tujuan Padang, kami mulai start sekitar jam 10.00 WIB seperti biasa hujan tidak bosan menemani kami di perjalanan ini.
Akhirnya kami sampai kota tujuan dengan selamat. Hore hore, bangga banget saya orang Malang bisa sampai di Padang dengan selamat, tanpa ada kendala apapun dan selalu bertahan tetap memakai panier yang berat untuk membawa peralatan pribadi saya.
Β
Esoknya kita ada city touring dengan tujuan ke Lembah Anai β Danau Maninjau β Kelok 44 β Ngarai Sianok - Jam Gadang. Puas banget pokoknya dengan city tour hari ini, meski diguyur hujan.
Pas di kelok 44 saya merasa de javu dengan jalur menuju Bromo, jalannya hampir sama cuma kelok 44 agak lebar sedikit.
Hari ke-7 hari terakhir kami di Padang, kami ada agenda baksos di salah satu masjid di Padang Pariaman. Alhamdullah acara kami lancar dan kami pun langsung menuju ke dealer Yamaha di Padang karena sudah ditunggu.
Setelah acara di dealer selesai kami pun menuju ke bandara untuk kembali ke kota masing-masing. Berat hati saya melepaskan keluarga baru saya di Road Warriors 2014 ini tapi gimana lagi saya juga kangen sama orangtua saya.
Saya berharap saya bisa jadi yang terbaik di Road Warriors 2014 ini, kalau saya juara 1 saya akan menjual sapi saya untuk bayar PPN (pajak motor) tapi kalau saya tidak bisa jadi juara saya cukup menggadaikan BPKB teman saya untuk bayar utang.
Harapan saya adalah mudah-mudahan banyak perusahaan otomotif yang mau bekerjasama dengan saya, seperti tujuan awal saya. Terima kasih detikOto MyTrans dan Yamaha Indonesia karena sudah memilih Mouzza jadi 10 finalis di Road Warriors 2014.
(ady/ady)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah