Kapan Motor Honda Mulai Masuk ke IKN?

Honda soal rencana jual motor di IKN. Foto: Istimewa.

Jakarta -

Honda merupakan merek dengan populasi motor terbanyak di Indonesia. Bahkan, kontribusi penjualan mereka setiap tahunnya berkisar 80-90 persen. Lantas, kapan tunggangan buatan mereka mulai mengaspal di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara?

Sebagai catatan, IKN direncanakan hanya boleh dilalui kendaraan nonemisi, termasuk motor listrik. Honda sebagai produsen sudah punya produk di segmen terkait, yakni Honda EM1 e yang meluncur sejak tahun lalu.

Ahmad Muhibbuddin selaku General Manager (GM) Corporate Communication PT Astra Honda Motor (AHM) belum bisa memastikan, kapan pihaknya mulai masuk dan menjual kendaraan di IKN. Kini, Honda masih berada di tahap wait and see.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi sebenarnya khusus untuk kapan (masuk) ke IKN, kita belum bisa menyampaikan ya. Tapi soal motor listrik, harapannya kalau nanti infrastrukturnya sudah masif, tentu kita akan masuk ke sana (IKN)," ujar Muhib saat ditemui di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, belum lama ini.

PT AHM memboyong motor canggihnya di GIIAS 2024 di ICE BSD City, Tangerang. Ada moge adventure CRF1100L Africa Twin dan skutik listrik Honda EM1 e:.

Motor listrik Honda Foto: Andhika Prasetia

Bicara soal motor listrik, AHM saat ini masih fokus memenuhi permintaan konsumen di kota-kota besar lebih dulu. Sebab, kendaraan tersebut cenderung masih baru dibandingkan motor konvensional bertenaga bensin.

"Saat ini, kita coba masuk ke kota-kota besar yang sesuai dengan motor listrik itu sendiri. Karena memang sekarang kita baru punya dua model, EM1 standard dan EM1 Plus," ungkapnya.

AHM juga berencana akan meluncurkan motor listrik baru pada penghujung tahun ini. Kendaraan tersebut akan melengkapi jajaran produk mereka yang masih agak terbatas di segmen terkait.

"Dalam waktu dekat kita juga menyiapkan model baru. Segera kita informasikan. Perkiraannya semester dua lah untuk melengkapi pilihan selain EM1," tegasnya.

Motor listrik Honda. Foto: Andhika Prasetia

Namun, ketika ditanya detailnya bakal bagaimana, termasuk apakah ukurannya lebih bongsor dibandingkan EM1, Muhib belum bisa mengungkapnya. Intinya, kata dia, kendaraan tersebut sudah disesuaikan dengan selera konsumen Indonesia.

"Detailnya nanti kita sampaikan. Yang pasti ini akan melengkapi pilihan konsumen yang ingin motor EV Honda," kata Muhib.