Honda BeAT dirumorkan bakal mengalami penyegaran. Apa kata PT Astra Honda Motor?
Bukan tanpa alasan rumor tersebut berkembang. Sebab 2024 merupakan tahun keempat sejak BeAT generasi baru muncul di Indonesia. Namun hingga kini Honda BeAT belum mendapat sentuhan baru sedikit pun.
"Ditunggu saja, AHM selalu berkomitmen memberikan yang terbaik. Jadi ditunggu saja," ujar Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor Octavianus Dwi Putro di Jakarta Selatan, Selasa (26/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Honda BeAT generasi terbaru mengusung fitur lampu LED, kombinasi layar analog, kapasitas bagasi yang lebih luas hingga 12 liter, dan ditambahkan power charger untuk model CBS-ISS dan deluxe. Sayangnya motor skutik terlaris di Indonesia ini belum diberikan opsi keyless, yang bisa menambah keamanan.
"Nanti kita lihat, dan itu (keyless) biasanya jadi opsi untuk konsumen," ujar Octa.
BeAT masih memakai mesin 110cc SOHC dengan sistem pembakaran injeksi PGM-FI yang tergabung dalam rangkaian teknologi eSP (enhanced Smart Power).
Penyematan teknologi mesin terbaru ini, mampu menghasilkan tenaga 6.6 kW @ 7.500 rpm dengan torsi tertinggi di 9.3 Nm @ 5.500 rpm. Teknologi baru ini juga membuat mesin eSP lebih irit dalam penggunaan bahan bakar.
Klaim Honda dengan metode ECE R40, didapatkan hasil konsumsi bahan bakar mampu hingga 60,6 km/liter (fitur ISS on) sehingga mampu menempuh jarak 254,52 km dalam sekali pengisian bahan bakar.
Rata-rata pemilik sepeda motor di Indonesia mulai merasakan bosan dengan motor miliknya setelah dua atau tiga tahun kendaraan itu dimilikinya. Fakta itu menjadi tantangan bagi pabrikan untuk melahirkan inovasi baru baik dalam hal desain maupun teknologi.
Secara umum kehadiran model versi facelift bukan sekadar pengisi jeda waktu saat model terbaru belum digelontorkan. Namun, kehadiran versi itu juga untuk mencegah kebosanan konsumen terhadap model yang ada dari satu varian tertentu. Umumnya saat motor sudah menginjak tiga tahun.
"Penelitian internal kami menunjukkan, selain karena faktor kebutuhan uang yang mendesak untuk berbagai keperluan, alasan lain orang menjual motornya, atau tidak lagi menggunakan motornya karena faktor kebosanan. Itu terjadi setelah dua atau tiga tahun kepemilikan," tutur Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Sigit Kumala, beberapa waktu yang lalu.
(riar/dry)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar