Kecelakaan maut di Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Casablanca berulang kali terjadi. Yang terbaru, pengendara motor tewas setelah melawan arah untuk menghindari petugas polisi dan ditabrak Fortuner.
Menurut praktisi keselamatan berkendara yang juga founder dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, kecelakaan akibat pengendara motor masuk JLNT Casablanca sudah berkali-kali terjadi. Bahkan saat JLNT Casablanca baru dibuka beberapa tahun lalu, kecelakaan maut terjadi.
Ketika itu, pengendara motor yang membonceng ibu hamil melawan arus di JLNT Casablanca. Motor itu terlibat kecelakaan dengan mobil yang melintas di JLNT Casablanca. Penumpang motor yang merupakan ibu hamil terpental tubuhnya ke luar JLNT dan terjatuh tepat di depan ITC Kuningan. Penumpang motor itu pun tewas seketika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah kejadian itu, berkali-kali kecelakaan yang melibatkan sepeda motor di JLNT Casablanca terjadi. Kecelakaan serupa lagi-lagi memakan korban jiwa.
"Harusnya ini menjadi pembelajaran bagi para pemotor yang sudah ada larangan rambu-rambu motor tidak boleh masuk atau rambu-rambu tertentu dalam konteks melawan arah. Karena kasus-kasus lawan arah yang spesifik dengan flyover Casablanca ini bukan satu kali dalam kasus yang sama. Pernah dalam satu kejadian suami istri bawa ibu hamil terjun ke bawah JLNT dan juga ada tabrakan adu kambing seperti ini, sudah sering sekali terjadi. Dan semuanya akibat melawan arah," jelas Jusri kepada detikOto, Senin (19/2/2024).
Seharusnya peristiwa-peristiwa itu membuat kapok pengendara motor. Namun faktanya, masih banyak pengendara motor yang nekat masuk JLNT Casablanca meski di titik awal ada rambu larangan bagi sepeda motor.
Perlu diketahui, pemotor yang lewat JLNT Casablanca memiliki risiko besar. Salah satunya adalah karena crosswind atau terpaan angin samping yang mengancam keseimbangan pengendara sepeda motor.
Jusri menegaskan, seharusnya pengendara motor tidak mengambil jalan pintas dengan melanggar lalu lintas hanya karena kemudahan dan kenyamanan sementara. Sebab, jika terjadi kecelakaan, efeknya akan ke mana-mana. Bahkan bisa menyebabkan kemiskinan.
"Penderitaan yang terjadi bukan hanya kepada korban, tapi juga penderitaan ini kepada keluarga korban. Karena kecelakaan ini adalah kemiskinan. Misalnya dia tulang punggung ekonomi keluarga kemudian tewas, maka mata rantai dari cita-cita keluarga mungkin terputus," beber Jusri.
(rgr/dry)
Komentar Terbanyak
Punya Duit Rp 190 Jutaan: Pilih BYD Atto 1, Agya, Brio Satya, atau Ayla?
Konvoi Moge Terobos Jalur Busway Ditilang Semua, Segini Besar Dendanya
Banyak Beredar di Jalan Raya, Emang Boleh Motor Tak Pakai Pelat Belakang?