Pertamax Dicampur Pertalite, Amankah? Ini Cara Tepat Pilih BBM

Pertamax Dicampur Pertalite, Amankah? Ini Cara Tepat Pilih BBM

Bayu Ardi Isnanto - detikOto
Selasa, 09 Jan 2024 18:00 WIB
Pengendara motor terpaksa membeli Bensin Pertamax di SPBU Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (19/6/2013). Premium di SPBU ini habis karena keterlambatan pengiriman karena maraknya aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di Jakarta. File detikFoto.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Mungkin sudah bukan hal baru bagi orang Indonesia menggunakan Pertamax dicampur Pertalite, baik sengaja mencampur atau sesekali berganti jenis bahan bakar minyak (BBM) karena alasan antrean atau ketersediaan di SPBU.

Namun sebetulnya amankah menggunakan BBM Pertamax dicampur Pertalite? Simak artikel ini untuk mengetahuinya. Selain itu, ketahui pula cara tepat memilih BBM sesuai dengan tipe kendaraan kamu.

Amankah Pertamax Dicampur Pertalite?

Guru besar Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prof Muhammad Nizam, menyarankan agar tidak mencampur bahan bakar dengan Research Octane Number (RON) berbeda. Namun untuk jangka pendek, mencampur bahan bakar berbeda tingkat RON tidak akan terasa dampaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk jangka pendek, kalau sesekali ya nggak masalah. Tapi kalau secara terus menerus, misalnya Pertamax dicampur Pertalite, mungkin akan berdampak negatif. Kalau saran saya sebaiknya jangan dicampur," kata Nizam, saat dihubungi detikoto, Senin (8/1/2024).

Menurutnya, bahan pembuat masing-masing jenis BBM berbeda-beda dan tidak sesederhana yang dibayangkan masyarakat awam. Dia khawatir BBM campur akan mengganggu pembakaran dan membuat masalah pada mesin.

ADVERTISEMENT

"Kalau orang awam kan menganggap RON 90 dicampur RON 92 jadinya RON di tengah-tengahnya. Padahal masing-masing itu kandungan berbeda, zat aditifnya berbeda. Itu yang perlu diteliti lagi, karena ketika zat kimia satu dengan lainnya dicampur bisa saja pembakarannya tidak sempurna, menyisakan korosi, dan sebagainya," ungkapnya.

Cara Tepat Memilih BBM untuk Motor

Lantas sebenarnya bagaimana sih cara tepat memilih BBM untuk sepeda motor kamu? Simak penjelasan di bawah ini, seperti dilansir dari situs Pertamina, hondacengkareng.com, dan yamahadeta.co.id:

1. Pertalite

Pertalite merupakan bensin beroktan 90 yang sangat cocok dipakai untuk kendaraan dengan rasio kompresi 9:1 hingga 10:1.

Contoh kendaraan:

  • Honda Beat dengan rasio kompresi 9,2:1 hingga 9,5:1
  • Honda Scoopy dengan rasio kompresi 9,2:1 hingga 9,5:1
  • Honda Kharisma dengan rasio kompresi 9:1
  • Honda Mega Pro dengan rasio kompresi 9,1:1
  • Honda Supra Fit/X/125 dengan rasio kompresi 9:1 hingga 9,3:1
  • Honda Vario 110 FI/110 eSP dengan rasio kompresi 9,2:1
  • Yamaha Mio S/M3/Soul GT dengan rasio kompresi 9,5:1
  • Yamaha Mio Fino FI/Grande dengan rasio kompresi 9,3:1
  • Yamaha Jupiter Z1 dengan rasio kompresi 9,3:1
  • Yamaha All New X-Ride 125 dengan rasio kompresi 9,5:1
  • Yamaha Byson FI dengan rasio kompresi 9,5:1

2. Pertamax

Pertamax merupakan bensin beroktan 92 dan telah berstandar internasional. Bensin ini mengeluarkan lebih sedikit karbondioksida. Pertamax sangat cocok untuk kendaraan dengan rasio kompresi 10:1 hingga 11:1.

Contoh kendaraan:

  • Honda CBR 250R dengan rasio kompresi 10,7
  • Honda PCX 125/150 dengan rasio kompresi 10,6:1
  • Yamaha Aerox 155 VVA dengan rasio kompresi 10,5:1.
  • Yamaha NMAX dengan rasio kompresi 10,5:1.
  • Yamaha XMAX dengan rasio kompresi 10,5:1.
  • Yamaha TMAX dengan rasio kompresi 10,9:1.
  • Yamaha Jupiter MX 150 dengan kompresi rasio 10,4:1.
  • Yamaha New Vixion dengan kompresi rasio 10,4:1.

3. Pertamax Turbo

Pertamax Turbo dikembangkan dari kerja sama Pertamina dengan Lamborghini dengan nilai oktan 98. Bensin ini paling ramah lingkungan dan cocok digunakan kendaraan sport. Tipe BBM ini direkomendasikan untuk kendaraan dengan kompresi 11:1 hingga 13:1.

Contoh kendaraan:

  • Honda CB150R/CBR150R dengan kompresi rasio 11:1
  • Honda New CB150R dengan kompresi rasio 11,3:1
  • Honda Sonic 150R dengan kompresi rasio 11,3:1
  • Honda Vario Techno 110/125 FI dengan kompresi rasio 11:1
  • Yamaha All New NMAX dengan rasio kompresi 11,6:1
  • Yamaha Lexi dengan rasio kompresi 11,2:1
  • Yamaha Grand Filano dengan rasio kompresi 11,1:1

Nah, dari penjelasan di atas, kita ketahui BBM Pertamax dicampur Pertalite tidak baik digunakan dalam jangka panjang. Gunakanlah BBM sesuai dengan rasio kompresi kendaraan kamu!




(bai/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads