- Pengertian dan Fungsi CVT
- Ciri-Ciri Kerusakan pada CVT 1. Kerusakan pada roller CVT 2. Kerusakan pada kopling CVT 3. Kerusakan kampas sentrifugal 4. Kerusakan pada komponen sliding sheave CVT 5. Kerusakan pada komponen secondary fixed sheave CVT 6. Kerusakan corong CVT
- Faktor Penyebab Kerusakan CVT 1. Keterlambatan service 2. Umur pakai komponen CVT 3. Keausan pada komponen CVT 4. Beban yang melampaui batas kemampuan kendaraan
Continuously Variable Transmission (CVT) adalah bagian penting pada motor matic yang digunakan untuk perpindahan transmisi. CVT memungkinkan motor matic tidak perlu melakukan pindah gigi seperti manual.
Sistem pemindahan energi ini menyebabkan motor matic lebih praktis dikendarai. Yuk, simak penjelasan apa itu CVT dan apa saja ciri-ciri kerusakan pada CVT.
Pengertian dan Fungsi CVT
Dikutip dari tulisan berjudul Analisis Sistem Transmisi Otomatis CVT (Continuously Variable Transmission) serta Pengaruh Variasi Berat Roller CVT Terhadap Sepeda Motor Suzuki Nex-FI 2014 yang disusun oleh Fadrun dari UMY, CVT adalah sistem pemindahan tenaga atau daya secara otomatis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Transmisi dari mesin menuju ban belakang ini menggunakan V-belt, yang menghubungkan antara pulley sekunder dan pulley primer menggunakan prinsip gaya gesek. Sistem operasi CVT dilakukan secara otomatis menerapkan gaya sentrifugal, yang menjauhi pusat lingkaran.
Fungsi dari CVT adalah memudahkan pengendara motor dalam mengatur kecepatannya, karena tidak perlu melakukan pemindahan transmisi. Perubahan kecepatan dan torsi dilakukan CVT dengan sempurna sehingga terasa konstan dan bebas hentakan.
Ciri-Ciri Kerusakan pada CVT
Dikutip dari skripsi yang ditulis oleh Andi Susanto dalam Library Universitas Negeri Semarang, berikut ini beberapa gejala kerusakan pada CVT berdasarkan komponennya:
1. Kerusakan pada roller CVT
Apabila roller CVT rusak, aus, ataupun sudah sampai umur pakainya, maka akan terasa vibrasi atau getaran pada putaran bawah. Selain itu tenaga putaran atas menjadi tidak maksimal dan akselerasi pada putaran atas seperti tertahan.
2. Kerusakan pada kopling CVT
Ketika mangkuk kopling mengalami permasalahan, maka gejala yang mungkin timbul adalah ketika motor dijalankan pada putaran bawah dan atas akan terasa tersendat.
3. Kerusakan kampas sentrifugal
Fungsi dari kampas CVT adalah untuk menekan dan menahan mangkuk kopling sehingga transfer tenaga diteruskan ke roda. Jika kampas sentrifugal aus atau rusak, maka kamu dapat merasakan akselerasi motor matic akan melambat dan kecepatan menjadi berkurang dari biasanya.
4. Kerusakan pada komponen sliding sheave CVT
Komponen ini berhubungan langsung dengan v-belt. Beberapa kemungkinan komponen ini aus karena tergerus akibat menopang putaran v-belt secara terus menerus. Jika terjadi kerusakan, maka putaran menengah motor akan terasa tertahan sesaat dan kemudian normal kembali.
5. Kerusakan pada komponen secondary fixed sheave CVT
Biasanya, komponen secondary fixed sheave aus atau rusak pada tiga lobang pin guidenya. Ciri-cirinya adalah bila yang mengalami kerusakan adalah komponen ini, maka lubang tersebut melebar. Apabila tidak segera diganti maka akan berpengaruh pada komponen cvt motor lainnya.
6. Kerusakan corong CVT
Tanda kerusakan pada komponen corong cvt adalah dengan kejadian slip pada
motor matic. Jika corong cvt rusak dan dibiarkan, maka sedikit fatal. Hal tersebut karena bila terjadi kerusakan atau aus, terdapat kemungkinan besar akan bocor. Sehingga kampas kopling, v-belt, dan komponen lainnya menjadi slip.
Faktor Penyebab Kerusakan CVT
Dikutip dari laporan praktek kerja lapangan yang ditulis oleh Ravi Andrian Wijayanto dalam Sistem Informasi Poljie Repository Asset (SIPORA), berikut ini faktor penyebab kerusakan CVT:
1. Keterlambatan service
Penting untuk melakukan service tepat waktu dan secara rutin agar komponen CVT tidak mengalami kerusakan akibat keterlambatan perawatan. Hal ini juga dapat mengurangi risiko terjadinya kerusakan.
2. Umur pakai komponen CVT
Penting untuk melakukan pengecekan secara berkala terhadap umur pakai komponen CVT. Pastikan untuk memeriksa setiap komponen CVT secara teratur agar meminimalisir terjadinya kerusakan.
3. Keausan pada komponen CVT
Keausan pada komponen CVT juga dapat menyebabkan kerusakan. Oleh karena itu, perhatikan tanda-tanda keausan dan lakukan pencegahan, seperti mengganti komponen yang sudah mengalami keausan.
4. Beban yang melampaui batas kemampuan kendaraan
Selain itu, penting untuk memahami batas kemampuan kendaraan, terutama dalam membawa beban yang berat. Melebihi muatan yang disarankan akan menyebabkan tekanan pada CVT dan membuat kerusakan.
Dengan pentingnya tugas CVT motor matic, sudah selayaknya pengendara menjaga kendaraannya dengan baik. Misalnya rajin servis dan tidak melebihi kemampuan maksimal kedaraan, sehingga CVT motor matic bisa berfungsi dengan baik.
(row/row)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?