Sejak beberapa bulan terakhir, cuaca di sejumlah titik di Indonesia sedang panas-panasnya. Bahkan, ada beberapa wilayah yang suhu udaranya nyaris mencapai 40 derajat celcius. Lantas, dengan kondisi tersebut, apa yang mesti diperhatikan sebelum dan saat berkendara?
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, tingkat kelembapan di sebagian besar wilayah Indonesia saat ini cukup tinggi, karena secara geografis Indonesia dikelilingi lautan yang hangat dan terletak di wilayah tropis.
Kondisi tersebut juga berdampak bagi pengendara mobil pribadi terhadap opini yang berkembang di publik bahwa ban bisa meleleh saat cuaca panas ekstrim seperti sekarang. Namun, menurut sejumlah penelitian, ban baru bisa melunak pada suhu sekitar 50-60 derajat celcius.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Hal itu pun bergantung pada beberapa faktor, seperti jenis karet tertentu yang digunakan, ketebalan ban, dan lamanya paparan panas. Itulah mengapa, sebagai pemilik kendaraan, kita perlu memerhatikan dan merawat kondisi ban.
"Meskipun ban tidak dapat meleleh karena cuaca panas terik dengan sejumlah faktor, namun ban tetap harus dirawat. Penting untuk memastikan tekanan angin dicek secara berkala sesuai standar tekanan angin yang ada pada masing-masing model mobil. Kondisi ideal pengecekan tekanan angin adalah pada saat ingin. Tekanan ban yang tinggi berpotensi membuat ban lebih rentan bocor dan pecah," ujar Head of Original Equipment (OE) Bridgestone Indonesia, Fisa Rizqiano.
Fisa menyarankan, dalam kondisi panas ekstrem seperti sekarang, ban terbaik yang bisa digunakan adalah ban musim panas (summer) atau ban segala musim (all season). Sebab, kata dia, kedua ban tersebut dirancang untuk suhu tinggi atau heat resistance.
Berikut Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Berkendara ala Bridgestone
Perhatikan Angin Ban
Sebagian kalian mungkin bertanya-tanya, berapa sih tekanan ban yang benar saat cuaca panas? Mengemudi dengan ban yang tekanan anginnya kurang bukanlah ide yang baik, terutama di cuaca panas ekstrim seperti sekarang.
Tanpa tekanan udara yang tepat, komponen internal ban, seperti baja, komposit, dan karet, akan lebih lentur. Akibatnya, ban dapat mengalami kerusakan internal, mengalami peningkatan panas, dan menjadi lebih lemah serta lebih rentan terhadap ledakan.
Jika memiliki rencana berkendara jarak jauh saat cuaca sangat panas di luar, ada baiknya untuk selalu memeriksa tekanan ban saat posisi mobil berhenti.
Perhatikan Keausan dan Kerusakan Ban
Jika Anda melihat ban retak, lecet, menggembung, atau keausan berlebihan, Anda harus berhenti, menunggu hingga ban menjadi dingin, dan kunjungi bengkel terdekat untuk pemeriksaan ban.
Mengemudi dengan ban rusak di musim panas meningkatkan kemungkinan ban pecah, terutama jika ban terlalu panas. Nah, saat ban nampak tak aman untuk dikendarai, segera ganti dengan ban cadangan.
Jika terlihat ada tancapan paku atau sekrup pada ban, tidak perlu panik karena ban tersebut masih bisa dilakukan pengecekan dan diketahui statusnya apakah masih layak digunakan.
Namun, jika elemen struktur internal ban rusak atau ban melepuh dan menggelembung, mengganti dengan ban baru merupakan pilihan terbaik karena kerusakan ini tidak dapat diperbaiki demi keselamatan dan kenyamanan saat berkendara.
(sfn/lth)
Komentar Terbanyak
Pajak Kendaraan Indonesia Salah Satu Tertinggi di Dunia, Masyarakat Dapat Apa?
Kesaksian Pemobil Lihat Ban Bocor Massal di Tol Cipularang
Tarif Parkir di Jakarta Mau Naik, Segini Bedanya dengan Kota Lain