Motor listrik masih sepi peminat. Perlukah merek Jepang seperti Honda sampai Yamaha turut menjajakan motor listrik supaya peralihan lebih cepat?
Sudah banyak motor listrik ditawarkan di Indonesia. Beberapa di antaranya juga mendapat keringanan berupa potongan harga Rp 7 juta dari pemerintah. Namun bila diperhatikan, motor-motor listrik itu didominasi buatan lokal dan juga China.
Pabrikan Jepang masih absen menawarkan motor listriknya di Tanah Air. Hal ini rupanya sedikit banyak mempengaruhi penjualan motor listrik di Indonesia. Pun meski mendapat subsidi, terbilang masih sepi peminat. Tidak sedikit yang meragukan soal kualitas maupun layanan purna jual dari motor listrik tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa justru menunggu motor listrik merek Jepang untuk dirilis di Indonesia. Pengamat otomotif sekaligus akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB)Yannes Pasaribu tak menampik hal itu.
Yannes berpendapat, kehadiran merek Jepang bisa mempercepat peralihan dari motor bensin ke motor listrik. Ini terjadi lantaran mereka memiliki jaringan distribusi yang luas dan memiliki aftersales yang terjamin.
"Masuknya produsen otomotif besar seperti Honda, Yamaha, dan Suzuki ke pasar motor listrik di Indonesia dapat memiliki dampak positif dalam memudahkan adopsi motor listrik. Karena produsen otomotif besar memiliki merek dan reputasi yang kuat di pasar otomotif, memiliki jaringan distribusi dan after sales yang luas serta terjamin di Indonesia," papar Yannes kepada detikOto, Kamis (25/5/2023).
Bicara motor, merek Jepang cukup mendominasi di Indonesia. Motor-motor merek Honda, Yamaha, Suzuki, hingga Kawasaki mungkin sudah lebih sering terlihat lalu-lalang di jalanan. Menurut Yannes, dengan hadirnya produsen asal Jepang ini bisa membuat masyarakat lebih yakin untuk menggunakan kendaraan listrik, khususnya motor listrik.
"Keberadaan merek-merek ini dapat memberikan keyakinan kepada konsumen terkait kualitas, kehandalan, dan dukungan purna jual motor listrik. Konsumen mungkin akan merasa lebih percaya diri untuk beralih ke motor listrik yang diproduksi oleh merek-merek terkenal ini," jelasnya.
Walau begitu, masih banyak faktor penunjang lainnya perlu diperhatikan oleh seluruh pemangku kepentingan, termasuk produsen, pemerintah, dan masyarakat sehingga mampu mendukung adopsi motor listrik yang lebih luas di Indonesia.
"Namun, penting untuk diingat bahwa adopsi motor listrik tidak hanya tergantung pada kehadiran produsen otomotif besar. Masih ada tantangan lain yang perlu diatasi, seperti ketersediaan infrastruktur pengisian daya yang memadai, harga yang kompetitif, kebijakan pemerintah yang mendukung, dan kesadaran masyarakat tentang manfaat motor listrik," sebut Yannes.
(dry/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?