Motor Listrik Sudah Dapat Subsidi Rp 7 Juta, Kenapa yang Laku Sedikit Banget?

Motor Listrik Sudah Dapat Subsidi Rp 7 Juta, Kenapa yang Laku Sedikit Banget?

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Selasa, 23 Mei 2023 10:36 WIB
Penjual melayani calon pembeli motor listrik di Selis Center, Jakarta, Senin (20/3/2023). Pemerintah menyalurkanΒ subsidiΒ Rp7 juta per unit pembelian kendaraan listrik baru pada Senin (20/3/2022) hingga Desember 2023 dengan kuota 200 ribu unit untuk motor listrik baru dan 50 ribu unit bagi motor listrik hasil konversi. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.
Belum banyak motor listrik subsidi yang laku, kenapa? (Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)
Jakarta -

Beberapa motor listrik yang dijual di Indonesia mendapatkan subsidi Rp 7 juta. Namun, sampai sejauh ini, sangat sedikit motor listrik subsidi yang terjual.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, subsidi motor listrik baru tersalurkan sebanyak 108 unit. Di sisi lain, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) melaporkan sebanyak 381 unit motor listrik subsidi telah terjual. Padahal, kuotanya mencapai 200.000 unit tahun ini

"Persoalannya, pertumbuhan pembelian sepeda motor khususnya sampai dengan saat ini masih lambat. Kemarin dalam rapat hari Jumat itu, pertumbuhan itu baru 108 sepda motor yang baru terbeli. Pertanyaannya, kenapa ada keringan dari pemerintah kok disambut seperti itu oleh masyarakat? Ini sedang kita evaluasi," kata Moeldoko yang juga menjabat sebagai Ketua Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) dalam Green Economic Forum di Jakarta, Senin (22/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, angka yang disebutkan Moeldoko maupun Kemenko Marves berbeda dengan di situs Sisapira. Dilihat detikcom, sampai hari ini belum ada sepeda motor subsidi yang tersalurkan. Selain itu, baru dua unit yang sedang proses verifikasi, dan 492 unit proses pendaftaran. Dari 200 ribu unit yang disiapkan untuk mendapatkan subsidi, sisa kuota sampai hari ini masih 199.506 unit.

Moeldoko kemudian mengungkapkan, ada beberapa kemungkinan kenapa motor listrik subsidi belum banyak yang laku. Hal ini terutama terkait sosialisasi yang kurang masif. Masyarakat juga banyak yang wait and see sebelum melakukan pembelian motor listrik subsidi.

ADVERTISEMENT

"Sepertinya masyarakat belum banyak yang tahu. Karena apa? Peraturan menteri baru juga turun," kata Moeldoko.

"Yang kedua aplikasi itu belum tersosialisasi dengan baik. Sehingga masyarakat belum bisa bagaimana cara mengakses. Yang ketiga sepertinya, ya sepertinya, ini belum menjadi konsumsi publik. Kita belum membicarakan ini di mana-mana. Sehingga masih pada bingung, masih wait and see semuanya," beber Moeldoko.

Dari sisi pengusaha, khususnya dealer-dealer, juga ada kekhawatiran. Dealer khawatir sistem subsidi ini menggunakan sistem restitusi, atau pembayaran subsidi belakangan.

"Kalau restitusi itu diberlakukan ada pikiran yang berkembang, 'wah kalau restitusi ini akan setahun menagihnya'. Nah kemarin, sudah kita rapatkan semuanya, dipimpin oleh Pak Luhut, bahwa untuk restitusi ini bisa atau tidak, kalau bisa sebulan atau dua bulan kenapa harus setahun. Nah ini sedang dievaluasi. Intinya, kalau bisa semudah-mudahnya bagi masyarakat kenapa harus sulit. Agar kebijakan subsidi yang dicanangkan pemerintah terhadap 200 ribu kendaraan sepeda motor ini untuk segera terserap dengan baik," kata Moeldoko.




(rgr/din)

Hide Ads