Kawasaki dikabarkan sedang mengembangkan motor bebek super berkapasitas mesin di atas 150 cc. Calon motor bebek Kawasaki ini diproyeksikan menjadi pesaing Yamaha MX King dan Honda Supra GTR150. Artinya, motor bebek Kawasaki itu bakal dikhususkan dijual untuk pasar Asia Tenggara.
Tentunya Kawasaki tidak akan merakit motor itu sendirian. Seperti dikutip dari Greatbiker, Kawasaki akan menggandeng pabrikan lokal Malaysia, Modenas. Motor Kawasaki itu diharapkan menggunakan mesin yang lebih bertenaga, antara kapasitas 150 cc hingga 175 cc.
Sejauh ini Kawasaki memang dikenal dengan jajaran motor sportnya. Kawasaki bahkan memiliki motor sport 250 cc bermesin 4 silinder yang cukup populer di Indonesia serta Thailand. Meski begitu, Kawasaki tetap membutuhkan produk motor bebek buat memperluas pangsa pasarnya dan menambah pilihan konsumen di segmen ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, di negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Indonesia, motor bebek masih cukup populer kendati penjualannya terus menurun di setiap tahunnya.
Sebelumnya, Kawasaki pernah membuat motor bebek dan menjualnya di Indonesia, seperti Blitz R dan ZX 130 yang memiliki keunikan karena tangki bahan bakarnya terletak pada bagian tebeng depan. Tentu bukan hal sulit bagi Kawasaki untuk membuat motor bebek lagi, namun dengan fitur, desain, dan teknologi sesuai masa kini.
Baru-baru ini juga telah beredar gambar sketsa calon motor bebek Kawasaki yang desainnya cukup garang dengan aplikasi suspensi depan upside down serta desain knalpot ganda. Desain bodinya pun agresif, dengan model lampu ngumpet, dan fairing bersirip.
Tapi jika diperhatikan lebih detail lagi, sketsa gambar tersebut masih belum cukup rasional. Sebab rem depannya menggunakan cakram ganda dengan kaliper radial dan juga pada bagian mesinnya terdapat dua pipa yang mengindikasikan motor itu menggunakan mesin dua silinder. Tentu hal itu berlebihan bagi sebuah motor bebek.
(lua/riar)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini