Laba Bersih PT FIF Naik Rp 193,6 Miliar di Kuartal I 2023

Honda NC750X di diler motor dan mobil Honda di Frankfurt Jerman — Ilustrasi motor Honda Foto: Tim detikOto

Jakarta -

Perekonomian Indonesia sepertinya sudah mulai tumbuh. Hal itu salah satunya terlihat pada laba bersih PT Federal International Finance (FIF) yang tumbuh hingga 25,8% atau tumbuh hingga 193,6 miliar pada kuartal I 2023.

PT Federal International Finance (FIF), anak perusahaan PT Astra International Tbk dan bagian dari Astra Financial, membukukan pertumbuhan kinerja positif pada kuartal-I 2023 dengan kenaikan laba bersih perusahaan sebesar 25,8% menjadi Rp 944,4 miliar dibanding periode yang sama tahun 2022 senilai Rp 750,8 miliar, artinya ada peningkatan hingga Rp 193,6 miliar.

Presiden Direktur PT FIF, Margono Tanuwijaya, mengatakan bahwa kebangkitan aktivitas ekonomi di berbagai sektor sejak tahun lalu yang kemudian berlanjut pada awal tahun 2023 ini, mendorong pertumbuhan kinerja PT FIF pada kuartal-I 2023. Perusahaan memanfaatkan momentum yang baik ini dan terus berusaha memberikan produk yang terbaik kepada para nasabah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Manajemen terus melakukan berbagai strategi dalam memanfaatkan peluang yang ada sejak tahun lalu hingga awal tahun 2023 ini, mulai dari meningkatkan proses digitalisasi untuk memperkuat proses akuisisi, kontrol pemasaran, dan pengelolaan digital leads, serta mengintegrasikan aktivasi online dan offline channel melalui kegiatan Virtual Exhibition," tutur Margono.

Ilustrasi saat PT Federal International Finance (FIF Group) menggelar undian program 270 tiket gratis nonton MotoGP Sepang. Foto: Pool

Secara rinci, PT FIF berhasil membukukan pertumbuhan nilai penyaluran pembiayaan (Amount Finance) sebesar 30,8% pada kuartal-I 2023 menjadi Rp 10,6 triliun dibanding kuartal-I 2022 yang mencapai Rp 8,1 triliun. Pertumbuhan ini juga dapat dilihat dari sisi jumlah pemesanan (booking unit) pada kuartal-I 2023 yang mencapai 799 ribu unit atau naik 20% dibanding periode yang sama tahun 2022 yang mencapai 666 ribu unit.

Selain itu, PT FIF juga berhasil menjadi salah satu perusahaan pembiayaan yang sehat dengan tingkat jumlah kredit bermasalah atau Non-Performing Financing (NPF) di angka 1% sampai dengan kuartal I 2023. Hal ini sesuai dengan penilaian Otoritas Jasa Keuangan (OJK), di mana perusahaan pembiayaan dengan NPF di bawah atau sama dengan 1% dikategorikan sebagai perusahaan yang sehat.

Bila dilihat dari sisi pertumbuhan aset, PT FIF berhasil mencatat pertumbuhan aset (Net Service Asset) pada kuartal-I 2023 dengan nilai aset sebesar Rp 37 triliun, meningkat 4,7% dari periode yang sama pada tahun 2022 yang hanya mencapai Rp 35,4 triliun.