Penasaran, Mengapa Motor Trail Tak Pakai Pelek Racing?

ADVERTISEMENT

Penasaran, Mengapa Motor Trail Tak Pakai Pelek Racing?

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Senin, 12 Des 2022 07:50 WIB
Yamaha memperkenalkan Yamaha WR 155 di Kemayoran, Jakarta, Senin (2/12). Motor trail adventure tersebut dibandrol dengan harga Rp 36,900.000 OTR Jakarta.
Penasaran, kenapa motor trail pakai pelek jari-jari ya? Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Sebagian kita mungkin pernah bertanya-tanya, mengapa motor trail tak pakai pelek racing? Bahkan, sekalipun dimodifikasi, bagian peleknya jarang sekali bahkan hampir tak pernah diganti.

Instruktur Yamaha Riding Academy (YRA), Muhammad Arief menjelaskan, penggunaan pelek jari-jari di motor trail ternyata memiliki tujuan khusus. Menurutnya, tunggangan tersebut umumnya menggunakan ban dalam, bukan tubeless. Sehingga, peleknya harus disesuaikan.

"Ban tubeless itu kan pasti berhubungan sama peleknya. Kalau ban tubeless, rata-rata peleknya itu pelek racing. Nah, di (motor) off road itu enggak ada yang pakai pelek racing. Kenapa? Karena dia rigit, gampang patah," ujar Muhammad Arief belum lama ini.

Yamaha memperkenalkan Yamaha WR 155 di Kemayoran, Jakarta, Senin (2/12). Motor trail adventure tersebut dibandrol dengan harga Rp 36,900.000 OTR Jakarta.Kenapa motor trail tak pakai pelek racing? Foto: Rifkianto Nugroho

Dia menambahkan, motor trail butuh ayunan yang baik saat digunakan trabasan di habitat aslinya. Sehingga, penggunaan pelek racing sangat tak ideal dan bisa membahayakan si pengendara.

"Jadi, kenapa ban motor trail harus pakai (pelek) jari-jari? Karena pelek itu fleksibel, fungsinya seperti suspensi, bisa membantu ayunan. Jadi main off road itu memang perlu banyak suspensi," terangnya.

Pentingnya Kurangi Tekanan Ban

Lebih jauh, Arief menambahkan, selain penggunaan pelek jari-jari, tekanan ban juga harus dikurangi sebelum digunakan off road. Namun, kata dia, jangan banyak-banyak, seperlunya saja.

"Balik lagi, tujuannya kan untuk traksi roda ke jalan ya, terutama di jalanan basah yang licin. Itu butuh traksi yang lebih besar, makanya harus dikempesin. Jadi permukaannya lebih menapak. Tapi harus diingat, jangan terlalu kempes," tuturnya.

Motor Trail Listrik E-Tactical PT LENMotor Trail Listrik E-Tactical PT LEN Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

Meski demikian, jika hanya digunakan di lintasan beraspal, tekanan ban tak perlu dikurangi.

"Ban motor harus dikempesin kalau lintasan yang dilalui full tanah. Jadi, kalau cuma di lintasan aspal, nggak perlu dikempesin. Soalnya bikin motor enggak stabil," kata Arief.



Simak Video "Buntut Event Motor Trail Rusak Ranca Upas, Perum Perhutani Didemo!"
[Gambas:Video 20detik]
(sfn/din)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT