Tiga tahun sudah melantai di Indonesia, Honda Monkey yang menyasar segmen para penghobi terus disegarkan. Pertama kali meluncur pada 2019 lalu, PT Astra Honda Motor menjual motor mungil itu seharga Rp 65 juta. Kini tiga tahun berselang harganya sudah tembus Rp 82 jutaan.
Honda Monkey pertama kali meluncur di Indonesia pada saat gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019. Kala itu AHM menjual Honda Monkey Rp 65 juta.
Pada Agustus 2021 lalu, AHM turut menyegarkan Honda Monkey secara tampilan dan dapur pacu. Honda Monkey versi 2021 dilengkapi mesin horizontal 5 percepatan, SOHC 125cc, serta pendingin udara dengan spek diameter dan panjang langkah yang berbeda, yakni 50mm x 63,1mm (versi sebelumnya 52,4 mm x 57,9mm).
Mesin baru Honda Monkey tersebut memiliki perbandingan kompresi 10:1 yang ditunjang dengan teknologi PGM-FI. Dan yang menarik, motor mungil ini sudah memiliki transmisi 5 percepatan.
Penyegaran itu seturut dengan naiknya harga. Honda Monkey setahun setelah peluncuran dijual Rp 79.345.000, banderolan tersebut nyaris menyentuh angka Rp 80 juta.
Terbaru, AHM kembali menyegarkan Honda Monkey dengan mengenalkan corak baru pada bagian jok, tangki, suspensi dan rangka. Harga Honda Monkey sekarang bisa ditebus Rp 82.533.000 On The Road DKI Jakarta.
Penyegaran paling mencolok terlihat pada penggunaan pola garis kotak yang terdiri dari kombinasi tiga warna.
Pola jok dengan kombinasi merah, putih, dan abu-abu tersedia pada Honda Monkey Banana Yellow dan Pearl Shining Black. Lalu perpaduan jok warna merah, putih, dan hitam tersedia pada varian Honda Monkey Pearl Nebula Red.
Sedangkan rangka, swingarm, suspensi belakang, dan upside-down depan mengikuti masing-masing varian. Misalnya warna kuning untuk Banana Yellow, hitam untuk Pearl Shining Black, dan merah untuk Pearl Nebula Red. Pada bagian tangki mendapat penyesuaian kombinasi warna yang lebih netral, antara putih atau silver.
Well, dalam tiga tahun sejak peluncurannya, Honda Monkey saat ini sudah naik sekitar Rp 17.355.000. Diketahui motor ikonik ini masih diimpor secara utuh (CBU) dari Thailand.
(riar/rgr)