Kenaikan Harga BBM Bikin Motor Makin Laris di Indonesia, Apa Iya?

Kenaikan Harga BBM Bikin Motor Makin Laris di Indonesia, Apa Iya?

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Jumat, 23 Sep 2022 17:33 WIB
Pekerja mengatur motor baru yang tiba di Pelabuhan Sukarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (20/11/2019). Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan pada 2019 penjualan motor nasional mencapai 1.100.950 unit motor atau naik 19,4 persen dari tahun 2018 yang hanya mencapai 922.123 unit. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/foc.
Ilustrasi motor Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe.
Jakarta -

Sejak pemerintah menaikkan harga BBM subsidi dan non subsidi, muncul satu anggapan yang menyebut penjualan motor akan meningkat. Sebab, masyarakat diduga mulai keberatan membayar ongkos angkutan umum seperti ojek dan taksi online yang belakangan kian mahal.

Bukan hanya itu, masyarakat yang biasanya ke mana-mana naik mobil juga disebut-sebut bakal beralih ke sepeda motor. Alasannya jelas, kendaraan roda dua konsumsi BBM-nya lebih minim ketimbang mobil.

Hmm, benarkah penjualan motor di Indonesia akan meningkat usai pemerintah mengumumkan harga BBM baru?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor, Thomas Wijaya mengatakan, kenaikan harga BBM pasti akan berdampak ke penjualan motor di Indonesia. Namun, soal anggapan yang menyebut 'pasti meningkat' menurutnya belum tentu benar.

Pandemi Covid-19 mempengaruhi banyak sektor di bidang otomotif. Salah satunya yakni bursa jual beli sepeda motor bekas yang mengalami anjlok penjualan sehingga menurunnya omset.Ilustrasi motor Foto: Rengga Sancaya

"Belum tentu kenaikan BBM bikin penjualan motor naik, tapi memang ada dampaknya lah. Kan, kalau kita lihat, konsumen juga punya kebutuhan pokok, kalau bahan pokoknya baik pasti akan berdampak, prioritas masyarakat pastinya ke primer dan sekunder," ujar Thomas di Karawang, Jawa Barat, belum lama ini.

ADVERTISEMENT

Sementara untuk harga jual, pihaknya mengaku masih melakukan riset hingga sekarang. Menurut Thomas, AHM saat ini ingin melihat bagaimana daya beli konsumen usai kenaikan harga BBM.

"Ya, kami akan monitor terkait dengan bagaimana dampak di daya beli masyarakat atau konsumen dan terkait dengan ongkos produksi ini kita masih monitor, masih dipelajari seberapa besar dampaknya. Peningkatan terkait dengan harga minyak dunia juga untuk menjadi salah satu faktor yang kita monitor dan pelajari," kata dia.

Diketahui, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia atau AISI sebelumnya menargetkan 5,4 juta unit motor terjual di dalam negeri hingga akhir 2022. Sementara hingga awal September, penjualannya telah mencapai 3,1 juta unit.




(lth/din)

Hide Ads