Industri otomotif global dan Indonesia tengah dihantam krisis chip semikonduktor. Meski begitu, Honda tetap percaya diri bisa menjual 4 juta unit motor tahun ini.
Seperti dijelaskan Executive Vice President Director PT Astra Honda Motor (AHM), Johannes Loman, krisis chip semikonduktor saat ini telah jadi bencana global. Selain karena meningkatnya tren kasus Covid-19, perang di Eropa juga turut jadi pemicunya.
"Jadi seperti kita ketahui bahwa problem semikonduktor itu terjadi secara global dan seluruh industri otomotif terdampak, termasuk kami di Astra Honda Motor ini. Jadi istilahnya secara global sudah problem, ditambah lagi yang lalu di Shanghai (China) terjadi lockdown, itu pun kita sebagian (semikonduktor ambil) dari sana, dan ditambah lagi perang antara Rusia dan Ukraina, jadi memang ini satu problem yang kita hadapi dan ini terdampak di kita juga. Namun kami bersama Honda Motor sudah berusaha mencari alternatif-alternatif, sehingga kami harapkan dalam waktu dekat ini akan sudah pulih," bilang Loman di Cikarang, Bekasi, Jumat (1/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski krisis chip semikonduktor masih menghantui, Loman menegaskan target Honda masih seperti semula, yakni menjual sekitar empat juta unit motor tahun ini. Sementara AISI (Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia) menargetkan menjual 5,1-5,4 juta unit motor tahun ini.
"Mengenai target penjualan ataupun target market, kami tidak berubah. Seperti yang AISI sudah umumkan, antara 5,1-5,4 (juta) saya kira akan berkisar di situ marketnya. Dan Honda sendiri akan sekitar 4 jutaan. Jadi kita terus berusaha untuk bagaimana bisa, prioritas kami adalah memuaskan konsumen kita, karena saat ini sebagian konsumen kita tertunda untuk bisa menerima barang. Harapan saya akan bisa segera pulih, walaupun ada steping-nya, tidak langsung," bilang Loman.
(lua/dry)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Harga Mobil China Ramai-Ramai Turun, Nilai Jual Jadi Anjlok?