First Ride All New Honda Vario 160: Sejauh Apa Bedanya?

Ridwan Arifin - detikOto
Rabu, 02 Feb 2022 20:30 WIB
Jakarta -

Honda Vario 160 coba menggoda konsumen dengan perubahan pada mesin, fitur, dan juga desain. Nah, sejauh mana perbedaan jika dibandingkan generasi sebelumnya?

PT Astra Honda Motor memberi kesempatan para awak media untuk menjajal Honda Vario 160 di AHM Safety Riding & Training Center (AHSRTC), Cikarang, Jawa Barat, Rabu (2/2/2022).

Bagaimana impresi pertama saat berada di balik kokpit PCX 160 varian tertinggi ABS (Anti Lock Braking System) ? berikut ulasannya!

Desain Honda Vario 160

Honda Vario 160 memiliki kesan sporty namun lebih premium. Namun kini tampil dengan tampang dengan garis lekuk berotot pada bagian depan, beda dengan generasi sebelumnya, yang lebih cenderung bulat atau sedikit lonjong.

Kendati memiliki tampang baru, Honda Vario 160 masih mengusung DNA lama dari Vario generasi sebelumnya, yakni sporty. Revisi terjadi pada bagian Daytime Running Light (DRL) yang kini terbagi dua atau tertutup sebagian oleh body depan motor.

Sementara desain lampu LED pada bagian depan yang sebelumnya lebar seolah makin menyempit dengan double housing.

Bagian jok pada motor didesain agar lebih nyaman saat berboncengan. Secara umum bentuk tumpangan dari Vario 160 masih mirip dari Vario 150.

Melongok buritan belakang tak banyak mengalami perombakan. Bentuk lampu masih mirip begitu pun spakbor belakang yang dibuat terpisah seperti motor sport.

PT Astra Honda Motor merilis motor skutik terbaru andalannya Honda Vario 160, Rabu (2/2/2022). Skutik ini mendapat pembaruan dari segi fitur, rangka eSAF, desain, dan juga mesin ESP+. Foto: Agung Pambudhy

Riding Position Honda Vario 160

Saat duduk di atas Honda Vario 160, tinggi rider 168 cm dengan bobot 75 kg merasa tidak menapak sempurna.

Well, di atas kertas tinggi jok dari Vario 160 ini mencapai 778 mm, sedangkan jarak terendah ke tanah 140 mm.

Riding Position Honda Vario 160 (Ridwan Arifin/detikoto)

Kalau posisinya hanya satu kaki yang turun maka posisi kaki bisa menapak, sebab jok Honda Vario lebih menyempit dan mengerucut di bagian depan.
Saat duduk di atas joknya bisa dikatakan tidak terlalu keras, permukaannya cukup lembut.

Secara umum Honda Vario 160 punya feeling berkendara yang sama dari versi 150. Jarak stang tak terlalu jauh, tapi juga tidak dekat dengan posisi setang yang agak mendekat dengan tangan.

Dengan ukuran kaki rider yang mencapai 43, masih tersisa dek juga cukup luas, sehingga dengkul pun tidak mentok pada bagian depan.

Kepraktisan Honda Vario 160 meningkat

Honda Vario 160 dibekali fitur-fitur anyar untuk mendukung kepraktisan berkendara. Sebut saja, fitur smart key, lalu terbaru pada dek depan sebelah kiri terdapan "colokan" untuk mengisi daya gadget tanpa adaptor lighter lagi.

Sementara bagasi Vario 160 memiliki ukuran 18 liter, cukup untuk mengakomodir helm half face atau full face tipe tertentu.

Performa Mesin Honda Vario 160

Honda Vario 160 menjanjikan mesin yang lebih bertenaga dari generasi sebelumnya. Skutik premium Honda kali ini mengusung mesin eSP+, SOHC, 1 silinder, 4 katup, PGM-Fi.

Rider detikOto diberi kesempatan menjajal selama 6 putaran, dengan susunan trek yang mewakili handling, akselerasi, dan kecepatan.

Di atas kertas mesin ini lebih powerful dengan menghasilkan tenaga maksimal hingga 11,3 kW di 8.500 rpm dengan torsi puncak 13,8 Nm di 7.000 rpm.

Bandingkan dengan versi terdahulunya, Vario 150 dicangkok mesin 150 cc yang mampu memuntahkan tenaga sebesar 9,7 kW di 8.500 rpm, dan torsi maksimal 13,4 Nm pada 5.000 rpm. Bagaimana saat menjajalnya?

Soal akselerasi awal, Honda Vario 160 tidak nyentak. Tenaga Honda Vario lebih halus di putaran awal, tak menyangka tiba-tiba kecepatan sudah mencapai 65 km/jam.

Sebagai gambaran, saat memuntir gas pelan-pelan responsnya lembut serta linear, mirip dengan PCX 160. Tenaga mengisi tapi tidak segalak kompetitornya. Meski tenaga ini sudah dirasa cukup apalagi untuk motor harian.

Senada dengan karakter mesin overbore yang dimiliki Vario 160, dari diameter silinder (bore) yang naik jadi 60,0 mm (sebelumnya 57,3 mm) dan jarak piston (stroke) menjadi lebih pendek turun menjadi 55,5 mm (sebelumnya 57,9 mm). Meski hitung-hitungan pastinya bisa dengan metode lain.

Handling

Honda Vario 160 belum memakai shock tabung seperti di Honda ADV dan kompetitornya yang bisa membuat tampilan lebih gagah. Kendati demikian, motor sat trek lurus digeber terasa stabil, pun saat meliuk-liuk di rintangan sirkuit, motor terasa nurut dan smooth, tidak ada rasa understeer atau kesan body belakang yang tertinggal.

Kalau dari segi tampilan, Vario 160 memang nampak lebih berisi dari generasi sebelumnya. Ya, perbedaan paling santer ialah karena penggunaan kaki-kaki dengan tapak lebih lebar, Vario 160 menggunakan ban berukuran 90/80-14 untuk depan dan 100/80-14 untuk belakang. Berkat penggunaan ban yang lebih lebar ini membuat rider lebih pede untuk melakukan manuver.

Terakhir adalah pengujian ABS. Honda Vario 160 yang diuji detikOto ini adalah PCX tipe ABS. Rider membejek rem depan dalam-dalam di satu titik. Dengan ABS, motor lebih menggigit pengeremannya. Saat pengereman keras hanya pakai rem depan, roda depan tak terkunci sehingga lebih aman. Dan jarak pengereman sampai titik berhenti juga jadi lebih pendek. Jelas fitur ABS ini membantu rider untuk terhindar dari crash akan bahaya roda terkunci pada bagian depan, hanya saja bila disematkan ABS pada bagian belakang pastinya akan jauh lebih baik.

Nah, itu tadi impresi singkat dari Honda Vario 160 ABS. Perlu ada pengujian lebih lanjut terkait bagaimana sensasi motor ini dipakai harian, terutama soal keiritan bahan bakarnya.

Honda Vario 160 dipasarkan dengan 2 tipe yaitu CBS dan ABS. Untuk tipe CBS terdapat warna Active Black, Grande Matte Black, dan Grande Matte Red. Sedangkan untuk tipe ABS, terdapat warna Active Black, Grande Matte Black, dan Grande White. Tipe ABS memiliki velg dengan warna burnt titanium serta sentuhan emblem Vario yang semakin memberikan kesan lebih premium.

Astra Honda Motor memasarkan Honda Vario 160 dengan harga on the road (OTR) DKI Jakarta Rp 25.800.000,-untuk tipe CBS dan Rp 28.500.000,- untuk tipe ABS.




(riar/din)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork