Cuma 7 Negara yang Masih Pakai Premium, Kapan Dihapus di Indonesia?

Cuma 7 Negara yang Masih Pakai Premium, Kapan Dihapus di Indonesia?

Ridwan Arifin - detikOto
Kamis, 28 Okt 2021 19:37 WIB
SPBU Tanah Abang jual Pertalite dengan harga Rp 6.450 per liter. Sejumlah pemotor pun antre di SPBU itu demi dapat membeli Pertalite seharga Premium itu.
Ilustrasi isi BBM di SPBU Pertamina Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Pelan-pelan masyarakat mulai meninggalkan BBM premium. Wacana penghapusan sudah terdengar sejak 2019 lalu, tapi belum jelas tindak lanjutnya.

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Soerjaningsih mengatakan konsumsi BBM Premium semakin berkurang. Alasannya masyarakat mulai beralih ke BBM dengan RON yang lebih tinggi, Pertalite.

"Premium ini kan secara volume juga sudah semakin kecil, satu, karena masyarakat sudah shifting ke Pertalite," kata Soerjaningsih dalam konferensi pers Update Kebijakan dan Capaian Kinerja Sub Sektor Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Triwulan III Tahun 2021.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Premium diketahui memiliki RON 88. Soerjaningsih mengatakan hanya sekitar 7 negara saja yang masih menggunakan jenis BBM tersebut. Nantinya, BBM paling rendah nantinya hanya tersedia di Pertalite.

"Premium ini gimana ya, hanya tinggal 7 negara loh yang pakai Premium itu, dan kita pun berkomitmen untuk memperbaiki kondisi lingkungan, sehingga terkait dengan Premium ini dipikirkan ke depan, mungkin Pertalite bisa akan, bisa menggantikan Premium," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut Soerjaningsih mengatakan demi melanjutkan peta jalan BBM yang ramah lingkungan, saat Premium dihapus Pertalite juga perlu diperbaiki kualitasnya. Namun keputusan semua ini berada di tangan Presiden.

"Jadi dari RON 88 kalau nanti dihapus tinggal paling kecil RON 90. Kalau kemampuan kita memang memungkinkan naik lagi menjadi RON 91 ataupun RON 92. Jadi itu adalah komitmen kita untuk menyediakan BBM yang ramah lingkungan. Tapi semua itu pastinya sedang kita kaji, yang pasti harus mendapatkan persetujuan dari Bapak Presiden," terang Soerjaningsih.

Nah, sebenarnya masih adakah motor-motor baru yang cocok tenggak premium?

Mengutip laman Pertamina, masing-masing jenis BBM disesuaikan dengan kompresi mesin.

Premium merupakan bahan bakar mesin bensin dengan angka oktan minimal 88 diproduksi sesuai dengan Keputusan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Np.3674/K24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006 tentang Spesifikasi Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 88. Premium dapat digunakan pada kendaraan bermotor bensin dengan rasio kompresi rendah (dibawah 9:1).

Sedangkan untuk motor-motor keluaran terbaru kebanyakan dibuat dengan kompresi di atas 9:1. Bahan bakar Pertalite memiliki angka oktan 90 yang diklaim cocok untuk kompresi dengan kompresi 9:1 hingga 10:1.

Motor-motor keluaran terbaru rata-rata direkomendasikan menggunakan bahan bakar paling rendah, yakni Pertalite. Hal ini berdasarkan kompresi di bawah 10:1 di antaranya model seperti Revo-X, Super Cub C125, CT 125, Supra X 125 FI, Scoopy, Honda BeAt, Genio, CB 150 Verza, CRF150L, Freego, Mio S, X-Ride, Mio M3, Mio Z, Soul GT, dan Fino.

Lebih lanjut bahan bakar bensin dengan angka oktan minimal 92 berstandar international. Pertamax direkomendasikan kendaraan yang memiliki kompresi rasio 10:1 hingga 11:1 atau kendaraan berbahan bakar bensin yang menggunakan teknologi setara dengan Electronic Fuel Injection (EFI), misalnya ADV 150, Vario 150, Supra GTR 150, Sonic, CB150R, Aerox CBR 150R, dan Vixion.




(riar/din)

Hide Ads