Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo memuji motor listrik hasil karya sivitas akademika Universitas Budi Luhur, BL-SEV 01 (Budi Luhur Sport Electric Vehicle 01). Bamsoet menyatakan IMI siap mensponsori pengembangan BL-SEV 01, dari mulai uji tipe hingga produksi secara massal.
"Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan. Dukungan nyata dari berbagai kementerian/lembaga sangat diperlukan dalam menjalankan Perpres tersebut. Sehingga pengembangan BL-SEV 01 tidak hanya berakhir dalam prototype. Melainkan bisa diproduksi secara massal menjadi kebanggaan bangsa," kata Bamsoet dalam Celebration Welcoming Back BL-SEV 01 di Kampus Universitas Budi Luhur Jakarta, Selasa (12/10/2021).
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan perjalanan yang ditempuh BL-SEV 01 dari Jakarta menuju Mandalika untuk uji coba ketahanan (dinamo, controller dan berbagai item lainnya) dengan mencatatkan rekor perjalanan sejauh 1.340 kilometer tidak mudah. Berbagai rintangan seperti hujan deras, jalan menanjak, hingga tikungan tajam berhasil dihadapi tim pengujian. BL-SEV 01 mampu menempuh jarak 250-300 Km per harinya dengan pengunaan dua baterai per hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rute perjalanan terbagi dalam beberapa etape check point. Yakni Tegal, Klaten, Nganjuk, Situbondo, Banyuwangi, Bali, dan kemudian finish di Sirkuit Internasional Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebagai kendaraan sport listrik, BL-SEV 01 juga sukses mencoba lintasan Sirkuit Internasional Mandalika," ulas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menyebut BL-SEV 01 merupakan wujud konkret Universitas Budi Luhur dalam mewujudkan visi sebagai universitas berwawasan global berbasis kewirausahaan, teknologi, dan cerdas berbudi luhur. Sebelumnya, Universitas Budi Luhur pernah melahirkan mobil listrik BLITS (bekerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya), yang dikembangkan lagi oleh Universitas Budi Luhur dengan melahirkan Neo BLITS, kemudian motor listrik CEV (Cargo Electric Vehicle).
"Berbagai karya kendaraan listrik tersebut sekaligus bentuk kepedulian kampus terhadap upaya peningkatan efisiensi energi, membangun ketahanan energi, konservasi energi sektor transportasi, terwujudnya energi bersih, peningkatan kualitas udara bersih dan ramah lingkungan, serta komitmen menurunkan emisi gas rumah kaca," tutur Bamsoet.
Bamsoet menguraikan kehadiran kendaraan listrik menjadi solusi untuk mengurangi beban pemakaian bahan bakar fosil. Ia menjelaskan dengan jumlah sekitar 147,75 juta unit sepeda motor dan 24,6 juta unit mobil yang beredar saat ini, subsidi BBM pada sektor konsumtif menjadi sangat tinggi. Pada APBN 2021, subsidi untuk BBM jenis tertentu mencapai Rp. 16,6 triliun.
"Dari aspek kesehatan, sekitar 60 persen kontributor polusi udara di Indonesia disebabkan kendaraan bermotor. Asap kendaraan bermotor yang menggunakan BBM tidak saja menyisakan residu gas beracun karbon monoksida, melainkan juga zat-zat berbahaya lainnya seperti timbal, nitrogen dioksida, dan karbondioksida. Menanggulangi berbagai dampak negatif dan dengan semakin menipisnya ketersediaan cadangan BBM, maka migrasi kendaraan konvensional menuju kendaraan listrik adalah sebuah keniscayaan," imbuh Bamsoet.
(ega/ega)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar