Bisa dipastikan motor listrik Gesits kini telah bertransformasi menjadi perusahaan pelat merah setelah kepemilikannya 100% di bawah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ditandai dengan diakuisisinya 10,66% saham milik PT Gesits Technologies Indonesia (GTI) oleh PT Wijaya Karya Industri Manufaktur (WIMA) yang merupakan perusahaan patungan manufaktur motor listrik Gesits antara WIKA IKON dan GTI.
Agar tidak salah, WIMA merupakan anak perusahaan dari PT WIKA Industri dan Konstruksi (WIKA), yang induk holdingnya adalah PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk. (WIKA). Terlepas dari hal tersebut, WIMA sadar betul akan rasa penasaran masyarakat untuk melihat sepak terjang Gesits saat berada di bawah kendali WIMA.
"Rencana apa yang akan kami lakukan atau apa saja langkah yang kami terapkan, saat ini managemen WIMA akan konselidasi terlebih dahulu dengan induk perusahaan WIKON," jawab singkat VP Marketingnya WIMA, Abdullah Alwi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Telah dikuasainya Gesits oleh WIMA tentu menjadi kabar gembira bagi pecinta motor listrik, mengingat kini Gesits benar-benar telah berpelat merah alias milik negara, sehingga perannya di pasar motor listrik akan diperhitungkan oleh seluruh pabrikan otomotif.
Sekretaris Perusahaan WIKA, Mahendra Vijaya dalam laporan keterbukaan informasi yang disampaikan kepada IDX, Selasa (28/9) mengatakan bahwa transaksi jual-beli tersebut telah berlangsung pada 24 September 2021. Untuk mengakuisisi 6.800 lembar saham, atau setara 10,66% saham yang ditempatkan dan disetor di WIMA tersebut, WIKON menggelontorkan dana sebesar Rp36,5 miliar.
"Usai transaksi ini, WIKON menjadi pemegang 100% saham WIMA." terang Sekretaris Perusahaan, Mahendra Vijaya.
![]() |
Hingga saat ini detikOto masih terus mengkonfirmasi apa yang menajdi rencana besar Gesits setelah berada di bawah PT WIKA Industri dan Konstruksi (WIKA). Namun hingga artikel ini diturunkan detikOto belum mendapatkan konfirmasi.
Motor listrik GESITS saat ini masih menawarkan 1 varian dengan mengandalkan motor listrik bertenaga 6,7 dk dan torsi 30 Nm yang mendapat daya listrik dari baterai berkapasitas 1.396 Watt. Dalam keadaan penuh, motor ini bisa menjelajah hingga 50 km.
Pengisian baterainya dapat dilakukan dengan 2 cara: normal charging yang mengambil daya listrik sebesar 350 wH dan fast charging 450 wH. Sehingga, pada mode normal, kecepatan pengisiannya membutuhkan waktu sekitar 4-5 jam, sedangkan pengisian cepat 3-4 jam.
Terdapat 3 macam mode berkendara yang ditawarkan, mencakup Eco, Urban, dan Sport. Masing-masing menawarkan kecepatan puncak dan jarak tempuh berbeda. Tipe Sport bisa melaju hingga 60-70 km/jam.
(lth/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah