Dishub: Ada Peningkatan Pengguna Sepeda Motor saat PSBB Transisi

Jakarta -

Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menghitung dan membandingkan volume lalu lintas di Jakarta pada keadaan normal sebelum pandemi hingga masa transisi saat ini. Dilaporkan, volume lalu lintas saat PSBB transisi hampir menuju titik normal.

"Pada masa transisi (15-19 Juni 2020), terlihat bahwa untuk volume lalu lintas sudah masuk kepada mendekati kondisi normal di angka 6.000 (kendaraan/jam) lebih (dibanding normal pada 17-21 Februari sebanyak 7.000 kendaraan/jam)," sebut Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo, dalam Rapat Pimpinan (Rapim) kebijakan mobilitas pasca-pancemi COVID-19 yang digelar pada 29 Juni lalu dan ditayangkan pada channel Youtube Pemprov DKI Jakarta.

Namun, ia mencatat terjadi pergeseran jam puncak volume lalu lintas di DKI Jakarta. Pada hari normal, jam puncak biasanya pada pukul 7 pagi. Dibandingkan kondisi normal, pada pukul 7 pagi volume lalu lintas saat PSBB transisi 6% lebih sedikit dibanding rata-rata kondisi normal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi kemudian setelah jam sibuk pagi, mulai jam 9 ke jam 4 sore, volume lalu lintas terjadi peningkatan. Ini bisa jadi karena memang terjadi perubahan shift pekerja di Jakarta. Tapi kemudian pada sore hari jam 15 sampai jam 17 ini kembali turun volumenya dibandingkan volume normal, tapi meningkat kembali pada jam 18 sampai jam 20. Ini terlihat bahwa ada pergerakan orang pada jam-jam outpeak yang di luar kondisi normal," ujar Syafrin.

Untuk jenis kendaraannya, Syafrin mengatakan ada peningkatan pengguna sepeda motor. Pada hari normal sebelum COVID-19, pengguna sepeda motor di Jakarta mencapai 71,5%, mobil 27,5% dan bus/truk 1,0%.

"Maka pada masa transisi ini ada perubahan dari mobil ke roda dua. Ada peningkatan menjadi 72,8% (pada sepeda motor) ada penambahan sekitar 1,3% untuk pergerakan orang menggunakan sepeda motor," ucap Syafrin. Sementara proporsi mobil saat masa PSBB transisi menjadi 26,5% dan bus/truk 0,7%.