Pria asal Jambi, M Nuh ditunjuk sebagai pemenang lelang motor listrik Gesits bertanda tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, M Nuh tak mampu menebus motor listrik yang ia menangi dengan harga tawaran Rp 2,55 miliar.
Polisi mengungkapkan pemenang bernama M Nuh dari Jambi tersebut adalah orang tidak mampu. Bahkan, M Nuh termasuk warga yang harus mendapatkan bantuan sosial.
M Nuh meminta perlindungan kepada polisi karena takut ditagih atas lelang yang dimenanginya. Dia tidak mengetahui bahwa acara yang diikutinya adalah lelang. M Nuh justru mengira dirinya akan mendapatkan hadiah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebenarnya dalam proses lelang kendaraan bermotor, seperti dijelaskan oleh Presiden Direktur PT Balai Lelang Serasi (Ibid) Daddy Doxa Manurung, ada aturan mainnya. Sebagai bukti keseriusan, maka peserta lelang wajib menyetorkan uang jaminan atau deposit.
"Kalau secara rule memang ada sistem deposit untuk menjaga. Artinya orang masuk lelang itu sudah mengerti situasinya, sudah tahu objek barangnya seperti apa," sebut Doxa kepada detikOto melalui sambungan telepon, Jumat (22/5/2020).
Menurut Doxa, lelang motor untuk tujuan donasi seperti yang dilakukan akhir pekan lalu mungkin lebih fleksibel dan tidak terpaku dengan aturan itu. Meski begitu, risikonya adalah pemenang lelang tidak mau menebusnya yang akhirnya risiko tersebut terjadi pada M Nuh.
"Kalau di kita H+5 (setelah pengumuman pemenang) harus bayar, kalau H+5 tidak ada konfirmasi ya depositnya hangus," ujar Doxa.
Untuk pemenang lelang motor listrik Gesits, Doxa tak bisa memberikan komentar siapa yang akhirnya menjadi pemenang jika M Nuh tidak mampu menebusnya. Tapi, kalau di lelang kendaraan bermotor biasa (bukan untuk donasi), barang yang tidak ditebus oleh pemenang lelang dianggap tidak terjual dan bisa dilelang di acara selanjutnya.
"(Untuk lelang jual-beli yang pemenangnya tidak mau menebus) unitnya dianggap tak terjual, jadi bisa masuk lagi ke lelang berikutnya. Tapi kalau yang kemarin saya nggak tahu. Mungkin panitianya bisa saja bilang nanti turun aja ke penawar di bawahnya Pak Nuh, bisa aja," ucapnya.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ternyata Gegara Ini Insinyur India Bikin Tikungan Flyover 90 Derajat