Hari ini tarif ojek online (ojol) mulai mengalami kenaikan. Tarif batas bawah ojek online naik dari sebelumnya Rp 2.000 menjadi Rp 2.250 per km. Lalu untuk tarif batas atas naik dari Rp 2.500 menjadi 2.650.
Meski tarif ojek online naik, transportasi ini tetap menjadi alternatif pilihan warga yang masih beraktivitas hari ini. Apalagi, hari ini transportasi umum di DKI Jakarta dibatasi demi mencegah penyebaran virus corona COVID-19.
"Kan sosialisasi kenaikan tarif mungkin belum banyak menyentuh ke masyarakat, kecuali mereka membaca berita. Juga adanya pembatasan operasional transportasi umum, sehingga mau tidak mau calon-calon penmpang yang biasa menggunakan transportasi umum agar bisa mencapai tempat tujuan memakai alternatif ojek online, walaupun harga (tarif) naik," kata Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono, yang juga aktivis ojek online, kepada detikcom, Senin (16/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Daripada berdesak-desakan, itu akan lebih rawan untuk terpapar suatu penyakit. Apalagi sekarang wabah COVID ini," sambungnya.
Sebelumnya, Igun mengatakan driver ojek online khususnya yang berada di sekitar stasiun atau halte TransJakarta mendapat limpahan order. Soalnya, transportasi publik hari ini dibatasi.
"Memang hari ini sejak tadi pagi transportasi publik sangat crowded khususnya di Jakarta ya. Terjadi antrean sangat panjang, sebagian akhirnya memilih ojek online. Khususnya rekan-rekan driver kita yang dekat dengan shelter-shelter transportasi publik seperti busway, itu mendapat limpahan penumpang," kata Igun.
Meski begitu, menurut Igun, memang belum terlalu signifikan lonjakan orderan ojek online. Karena, lonjakan itu hanya terjadi di jam-jam tertentu.
"Ramainya sekitar 2 jam lah, setelah itu normal. Karena jam berangkat kerja," katanya. Dia memprediksi order ojek online pada sore hari nanti akan melonjak lantaran transportasi publik terbatas hanya sampai pukul 18.00.
Menurut Igun, pekan lalu orderan ojek online sempat menyusut. Soalnya, isu virus corona COVID-19 semakin meluas.
"Minggu kemarin itu kita sepi order, karena isu dari COVID-19 ini makin meluas, dan jumlah pasien positif makin bertambah sehingga pengguna ojol itu menurun.," ujarnya.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar