Diam-diam Selis sendiri sudah mulai melakukan pengembangan motor listrik sejak tiga tahun lalu dan kini telah menelurkan sebuah produk bernama E-Max. Motor listrik ini dirancang dengan desain ala skuter matik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Untuk masuk ke ranah motor listrik pun Selis membuka Penawaran Umum Perdana atau dikenal dengan Initial Public Offering saham perusahaannya. Pembukaan saham itu dianggap sebagai modal Selis agar dapat mengembangkan sayapnya ke motor listrik.
"Tetep kendaraan listrik tapi kan dari yang tadinya sepeda lsitrik yang sudah kita jalani 8 tahun kita mau kembangin ke motor listrik, ini kan butuh pendanaan makanya di-share ke masyarkat," ungkap Darma.
Darma juga membeberkan langkah strategi pasar Selis dalam melakukan penetrasi di pasar motor listrik Indonesia. Selis melihat motor listrik akan mendulang sukses apabila mengusung jenis baterai swap atau baterai yang bisa dicopot pasang untuk ditukar dengan baterai yang dayanya sudah terisi penuh.
"Kuncinya motor listrik kan di baterai swapnya, siapa pun, negara mana pun yang bisa baterai swap pasti sukses di motr listriknya. Bayangkan sekarang kalau kita di rumah pakai LPG, masa kita bawa ke stasiun isi dulu? maunya kan di-swap aja, jadi kayak LPG 3 kg, 12 kg di-swap (ditukar) aja kan," paparnya.
Pada aplikasi bisnisnya penyediaan daya akan diberikan berdasarkan langganan. Pelanggan hanya perlu melakukan prabayar setiap bulannya dan dapat melakukan penggantian baterai yang habis dengan yang penuh di outlet tertentu.
"Sekarang untuk baterai swap ini sebulan membershipnya hanya Rp 250 ribu, daripada sekarang beli bensin, mesti maintenence untuk mesinnya. Dengan hanya Rp 250 ribu bebas aja pakai, kalau dia habis tinggal cek di apps, di mana ada baterai swap, tinggal tukar saja," tutur Darma.
(rip/rgr)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar