Sebelum memasuki periode musim hujan ini tidak ada salahnya para pengendara melakukan berbagai persiapan awal. Selain kesiapan fisik dan kendaraan perlu diingatkan lagi bahwa cara berkendara di cuaca panas sangat berbeda dengan cara berkendara di saat hujan.
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah kecepatan laju dari kendaraan. Dari aspek ini banyak resiko yang dapat dihindari jika memiliki kendali baik saat berkendara. Alasannya ketika hujan jalan akan lebih licin, pengereman tidak maksimal ditambah lagi adanya genangan air yang menyembunyikan lubang berbahaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pahami risiko kecepatan di mana dalam kondisi basah akan ada peluang jalan licin, lubang tidak terlihat, jarak rem yang semakin jauh serta hal tak terduga lain," jelas Instruktur Rifat Driver Labs, Andry Berlianto saat dihubungi detikcom, Kamis (17/10/2019).
Selain kontak antara pengendara dan kendaraan dengan jalan, interaksi antar pengendara juga perlu dipertimbangkan kembali. Ada baiknya jarak antar kendaran diperluas supaya saat pengereman tidak bablas dan mengakibatkan tabrakan beruntun.
"Selalu jaga jarak antar kendaraan terkait peluang terjadinya hal-hal seperti di atas," tambah Andry.
Perlu diingat juga bahwa aquaplanning menjadi masalah yang kerap hadir ketika berkendara di atas aspal basah. Kecepatan tinggi dan daya cengkeram ban adalah pemantik utama yang menyebabkan terjadinya aquaplaning.
(rip/dry)
Komentar Terbanyak
Pajak Kendaraan Indonesia Salah Satu Tertinggi di Dunia, Masyarakat Dapat Apa?
Kesaksian Pemobil Lihat Ban Bocor Massal di Tol Cipularang
Tarif Parkir di Jakarta Mau Naik, Segini Bedanya dengan Kota Lain