Sejak berusia 15 tahun, pria yang akrab disapa Rizal Ginting ini sudah kepincut dengan motor-motor tua terutama BSA. Puluhan motor tua ia koleksi dan berjejer di rumahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirinya terinspirasi easy rider Peter Fonda. Motor yang dibeli secara patungan dengan abangnya dirombak dan dimodifikasinya. Motor itu dibelinya di kisaran harga ratusan ribu.
"Saya dari tahun 74 sudah ngumpul. Saya hobi memang dari awal. BSA Golden Flash yang merah itu pertama," ungkapnya sambil menunjukkan motor pertamanya.
Kecintaannya dengan dunia otomotif khususnya motor tua ikut mempengaruhi gaya berpakaiannya. Kemana-mana, ia selalu memakai rompi yang menandakan dirinya seorang biker.
![]() |
"Orang bilang saya bergajul, karena dulu profesi biker itu enggak ada. Saya sendiri dan nasib sayalah lahir di kota kecil Siantar. Kalau lahir di Bandung mungkin banyak rekan saya, lahir di Jakarta mungkin Indro Warkop teman saya. Terakhir kami berteman sama-sama dikenal," kisahnya.
Kini dirinya dan Indro Warkop pun berteman. Mereka kerap bertemu saat sama-sama menjadi narasumber. "Dia memang pencinta motor tua Harley, saya pecinta seluruh motor. Tapi saya sendiri dalam kehidupan biker dulu di Kota Siantar yang sarana dan prasarana, networknya jaringannya belum ada. Sampai sekarang Siantar dikenal kota biker," ungkap Rizal.
Tantangan yang dihadapinya berbeda dengan kawan-kawan dan para biker yang ada di Jawa dimana lebih banyak perangkat, kelompok, jaringan. Memasuki tahun 2.000an, dirinya mulai bertemu dengan rekan-rekannya sesama pecinta motor gede BSA. Bersama dengan kelima temannya, ia membentuk BSA Owner Motorcylce Siantar.
"BOMS sendiri awalnya enggak sama tukang becak. Kami bertemu sendiri-sendiri, belum ada biker di Kota Siantar ini. Dia (rekannya Akuang) suka, saya suka termasuk si Johan dan si Aseng, dan Toni. Berjalan sampai tahun 2005,"kata Rizal.
Pada 2006 mereka bergabung dengan para tukang becak BSA. Di BOMS yang beranggotakan sekitar 100-an orang, terdapat dua divisi. Pertama adalah Bikers dan kedua divisi becak.
Saat ini, rumahnya dihiasi puluhan motor tua dari berbagai merek. Garasi rumahnya dijadikan galeri motor tua miliknya. Ia pun berencana untuk membuat museum motor tua.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah