Meski cukup banyak merek motor listrik yang beredar di Indonesia, namun jenis kendaraan ini masih perlu waktu sampai benar-benar eksis. Sebab draf perpres kendaraan masih juga belum diketuk palu, sementara dari segi harga, motor listrik masih dianggap terlalu mahal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Responsnya masih selow. Masyarakat masih melihat harga (yang mahal) dan DP yang tinggi. Di leasing juga masih tinggi uang mukanya. Motor listrik bisa sampai Rp 1,5 jutaan, sedangkan motor bensin Rp 500 ribu saja sudah bisa bawa pulang," kata Sutjipto, kepada detikcom, Kamis (2/5/2019).
Contoh lain ada di skuter listrik Gesits, yang punya perkiraan uang muka sekitar Rp 5.688.800 atau 20 persen dari harga on the road (Rp 27.944.000). BRI yang bertindak sebagai pihak leasing dari Gesits, menawarkan tenor atau masa angsuran 1 hingga 3 tahun.
Sebagai informasi, skuter listrik Viar Q1 dibanderol dengan harga sekitar Rp 18 juta untuk wilayah Jakarta. Sementara Gesits dibanderol Rp 24.950.000 dengan status off the road. Meski tampak mahal untuk ukuran skuter, baik Viar Q1 maupun Gesits dijamin bebas dari biaya perawatan berkala.
"Mesin sangat sederhana. Tidak ada perawatan berat & mahal, karena tidak ada engine, tidak perlu ganti oli, dan lain-lain. Jadi biaya perawatan jauh lebih murah dibanding dengan skuter mesin bensin," pungkas Sutjipto. (lua/lth)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?