Saat memilih ukuran helm misalnya, tidak boleh memilih helm dengan ukuran yang terlalu besar. Helm dengan ukuran besar memang bisa bikin nyaman pengguna karena tidak membuat sesak kepala. Tapi di sisi lain, helm ini menimbulkan risiko.
Dijelaskan Nuswandari dari bagian Quality Control helm Cargloss, saat ingin membeli helm, sebaiknya calon konsumen langsung mencobanya di tempat. Hal ini untuk mengetahui cocok tidaknya helm dengan ukuran kepala calon pengguna.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas seperti apa indikator pas atau tidaknya helm dengan kepala calon penggunanya?
"Intinya helm yang bagus harus menjepit pipi penggunanya dengan, baik. Artinya saat pengguna menggelengkan kepala ke kiri dan ke kanan, helm tetap mengikuti kepala penggunanya," lanjut Nuswandari.
Menurut Nuswandari, ada risiko tersembunyi jika pengendara motor memakai ukuran helm yang terlalu besar dan longgar di kepala.
"Bahayanya helm akan mudah lepas jika terlalu oversize, misalnya kita biasa pakai size M kemudian pakai XL, itu risiko helm lepas besar," lanjut Nuswandari.
Yang dikhawatirkan jika pengendara motor memakai helm terlalu besar, maka helm berpotensi copot ketika terjadi insiden kecelakaan. Sebagus apapun kualitas helm, jika helm itu lepas saat terjadi benturan, maka akan sangat membahayakan. (lua/dry)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?