Royal Enfield WD Flying Flea sendiri adalah motor yang digunakan pasukan terjun payung Inggris yang digunakan untuk menggempur garis pertahanan musuh pada Perang Dunia II, termasuk pada operasi D-Day dan Arnhem, yakni 'The Flying Flea'.
Dalam Perang Dunia II, Royal Enfield WD Flying Flea, dikenal ketangguhannya karena bisa dijatuhkan hingga ke garis belakang pertahanan musuh oleh pasukan terjun payung. Atas dasar reputasi itu, Pemerintah Inggris memesan lebih dari 4.000 unit motor Royal Enfield.
Baca juga: Royal Enfield Rilis Konsep Motor Bermesin V |
"Perang dunia kedua menjadi saksi kelahiran motor ringan, kokoh, tapi serba bisa di medan perang, yakni Royal Enfield Flying Flea. Mesinnya cuma 125cc dan bobotnya ringan hanya 50 kg," ujar Country Manager Royal Enfield Indonesia Irvino Edwardly, di Jakarta.
Royal Enfield WD Flying Flea sendiri menggunakan mesin kapasitas 125cc 2 tak berpendingin udara. Dikombinasi transmisi 4 kecepatan, motor perang ini bisa memuntahkan tenaga maksimal 3,5 dk di 4.000 rpm. Flying Flea diproduksi antara tahun 1939-1941.
Sedangkan untuk model Royal Enfield Classic 500 Pegasus yang baru diluncurkan sore ini, punya kapasitas mesin yang lebih besar, yakni 499 cc silinder tunggal, yang mampu menghasilkan 27,6 dk pada 5.250 rpm dan torsi puncak 41,3 Nm di 4.000 rpm. Mesin tersebut menggunakan gearbox 5-percepatan.
"Classic 500 Pegasus yang baru ini merangkul banyak sejarah dan warisan Royal Enfield. Ini merupakan hal yang hanya dilakukan Royal Enfield. Banyak merek lain yang memiliki motor perang di masa lalu, namun hanya Royal Enfield yang punya Flying Flea," ujar Head of Global Product Strategi and Industrial Design Royal Enfield Mark Wells, dalam keterangan resminya.
Royal Enfield Classic 500 Pegasus akan diproduksi dalam jumlah terbatas, yakni hanya 1.000 unit di seluruh dunia dan Indonesia akan kebagian 40 unit. Motor klasik ini dibanderol dengan harga Rp 109.900.000 On The Road Jakarta. Untuk warnanya ada dua Service Brown dan Olive Drab Green.
Saksikan juga video 'Motor Klasik Nan Legendaris yang Laki Banget':
Komentar Terbanyak
Kapolri Soroti Pengawalan saat Macet: Sirine Melengking Itu Mengganggu
Kendaraan Hilang Lapor Polisi, Kena Biaya Berapa?
Bikin Orang Malas Bayar Pajak, BBN Kendaraan Bekas dan Pajak Progresif Dihapus