Melihat kebijakan tersebut, apakah bisa ini jadi pemicu bermigrasinya pengguna mobil ke kendaraan roda dua seperti motor?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak ya. Nggak terlalu berdampak. Kita belum punya studi atau data tentang itu. Tapi kalau kami lihat sih belum banyak berpengaruh (ke penjualan motor di DKI Jakarta)," ujar Loman, ditemui di sela-sela acara Press Conference IMOS 2018 di Jakarta Selatan.
Baca juga: Ekspor Motor Tembus 400 Ribu Unit |
Menurut Loman, adanya peningkatan penjualan motor tahun ini bukan karena aturan ganjil genap, melainkan karena penjualan motor di luar Jawa yang kuat.
"Di sana (luar Pulau Jawa) daya beli masyarakat cukup baik karena perekonomiannya juga sedang bagus. Komoditas CPO (Crude Palm Oil) produksinya juga sedang banyak. Terus yang kedua, di sana panennya cukup berhasil ya," terang Loman.
Sampai Oktober 2018, menurut Data AISI sekitar 4,7 juta unit motor sudah terdistribusi. "Target penjualan sampai akhir tahun ini adalah 6,3 juta unit. Naik dari penjualan di tahun 2017, yang 5,9 juta unit," pungkas Loman. (lth/lth)
Komentar Terbanyak
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Parkir Kendaraan di Jakarta Bakal Dibikin Mahal!
BYD Atto 1 Terlalu Murah, Pedagang Mobil Bekas Mulai Panik