Bahkan Yamaha di Thailand sudah memiliki motor hybrid juga melalui Grand Filano Hybrid. Tapi, di Indonesia, Yamaha belum menjual motor hybrid-nya tersebut untuk menyaingi PCX Hybrid.
Yordan Satriadi, Deputy GM Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) malah mempertanyakan seberapa pentingnya motor hybrid dibawa ke Indonesia. Karena menurutnya, pengertian hybrid di sepeda motor dan mobil itu berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tanya, pengertian hybrid di masyarakat sudah tahu belum, hybrid itu buat apa sih? Jangan sampai nanti kita cuma untuk ikut-ikutan doang. Karena hybrid motor dan hybrid mobil beda," kata Yordan ketika berkunjung ke kantor redaksi detikOto di Gedung Transmedia, Mampang, Jakarta.
"Nah sebenarnya Yamaha tanpa electricity itu sudah punya teknologi itu, kan ada VVA (Variable Valve Actuation di beberapa motor Yamaha)," sambung Yordan.
Menurut Yordan, penggunaan teknologi VVA saja sudah cukup. Sehingga, katanya, tak perlu lagi membawa teknologi hybrid ke pasar otomotif Indonesia.
"Terus ditanya kenapa nggak ngambil dari Filano yang di Thailand. Saya jawab, sebegitu pentingnya kah hybrid? Soalnya di-inject mesin baru, harganya beda nih. Apakah dengan VVA cukup, atau perlu hybrid? Kalau masyarakat bilang mau hybrid, naik harga sekian silakan, ya kita pertimbangkan. Tapi sejauh VVA saja sudah cukup ngapain bawa hybrid?" kata Yordan.
Saksikan juga video 'Yamaha X-Ride 125 Akhirnya Dipasarkan':
(rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah