Pengurus ISA (Indonesian Stuntride Association) DKI Jakarta Andi Yulianto menyayangkan keputusan penyelenggara Asian Games 2018 tersebut. Sebab, masih banyak freestyler Indonesia yang lebih berbakat bahkan berkali-kali sudah mengharumkan Tanah Air. Mereka pun disebut akan sangat senang sekali menjadi stuntman Jokowi apalagi di ajang olahraga terbesar Asia itu.
"Kalau dikasih kesempatan untuk unjuk gigi apalagi jadi stuntman Jokowi kami sangat senang sekali. Dibayar Rp 2 juta juga anak-anak dengan senang hati, kok. Karena ini kesempatan luar biasa," ujar pria yang juga sebagai pendiri Batam Stuntrider dan Koordinator Indonesian Stuntride Association Wilayah Provinsi Kepulauan Riau kepada detikOto di Jakarta, Selasa (21/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Patut diketahui, tarif untuk freestyler Indonesia ialah sekitar Rp 10-15 juta. Namun untuk menjadi stuntman Jokowi, dibayar berapapun mereka rela sebab hal itu adalah suatu kebanggaan tersendiri.
Sedangkan dalam hal kemampuan freestyler Indonesia, Andi juga mengatakan Saddum So sebenarnya sudah tiga kali berturut-turut dikalahkan Indonesia. Bahkan di ajang terakhir yakni Burappa Battle Stunts, Thailand, freestyler Indonesia berhasil menduduki juara satu dan dua.
"Juara tiganya juga bukan Saddum So. Freestyler Indonesia juga ada yang sudah ke Eropa. Jadi dalam kemampuan kita lebih mampu. Oleh karena itu kami kecewa," kata Andi.
"Sangat disayangkan sih keputusan panitia Asian Games 2018. Kalau alasannya adalah postur tubuh, kita punya banyak kok freestyler berbakat dan jauh kemampuannya di atas Saddum So yang badannya mirip Jokowi," tambahnya.
(ruk/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah