Baru-baru ini telah viral pengguna moge yang masih arogan. Cerita moge arogan viral di dunia maya yang terjadi di Sidoarjo, Jawa Timur. Faisal Yasir Arifin menceritakan arogansi gerombolan pengguna moge.
Baca juga: Viral, Arogansi Pengguna Moge Muncul Lagi |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Irjen Pol Royke Lumowa, menanggapi bahwa moge tidak boleh mengganggu hak pengguna jalan lain, apalagi dengan dikawal oleh pihak kepolisian.
"Kalau moge dikawal, ya boleh-boleh aja, yang penting mereka tidak melanggar. Nggak sombong, tidak terlalu mengganggu pengguna jalan lain," ujar Royke.
Kalaupun moge tersebut berada dalam pengawalan, terkadang mereka sering menerobos lampu merah. Royke menjelaskan bahwa meski dalam pengawalan, ada batas-batas khusus bagi siapa yang dalam kondisi darurat.
Baca juga: Memangnya Bawa Moge Harus Kebut-kebutan? |
"Memang pengawalan itu boleh menerobos lampu merah, tapi tergantung krusialnya kayak apa. Bawa ambulans, orang sakit nggak? Bawa pejabat penting apa tidak? Sebagaimana undang-undang. Kalau bawa rombongan, cuma touring doang ngapain harus nerobos, berhenti saja kenapa. Apalagi mereka membawa nama road safety, keselamatan berlalu lintas. Jadi lampu merah harus berhenti (bagi moge) walaupun ada pengawalan," jelas Royke.
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP