Karena, meskipun mobil atau motor sudah diproduksi di dalam negeri, beberapa komponennya masih dibeli menggunakan dolar AS. Sehingga melemahnya rupiah terhadap dolar AS sangat berpengaruh kepada harga jual kendaraan itu sendiri.
Baca juga: Suzuki Anggap Motor Trail Ngetren Sesaat |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya, kenaikan dolar AS itu berpengaruh kepada harga jual produk karena beberapa komponen masih ada yang harus dibeli di luar dan menggunakan dolar AS. Tentu, dolar yang sekarang masih stagnan tinggi sangat berat untuk Suzuki," ucap Manager Marketing 2W PT SIS Banggas Pardede saat dihubungi detikOto.
"Tapi kita masih tahan dulu," lanjutnya.
Tidak disebutkan akan tahan sampai kapan, yang jelas apabila pihak Suzuki Indonesia harus menaikkan harga jual motor-motornya kenaikan tersebut tidaklah besar.
"Yah kalau memang naik berada di kisaran 1-1,5 persen lah. Sedikit saja. Tapi pasti akan ada pengaruhnya," tutup Banggas. (ruk/rgr)
Komentar Terbanyak
Heboh Polantas Tanya 'SIM Jakarta', Begini Cerita di Baliknya
Sertifikat Kursus Nyetir Jadi Syarat Bikin SIM, Gimana kalau Belajar Sendiri?
Dulu Rp 76 Juta, Kini Tembus Rp 200 Juta! Kenapa Harga Mobil LCGC Naik Terus?