Alasannya, karena kendaraan bermesin bakar menyumbang polusi semakin banyak. Khawatirnya, ke depan lingkungan Bumi akan semakin rusak dengan polusi yang dikeluarkan kendaraan konvensional. Untuk itulah saat ini sudah banyak beredar motor bertenaga listrik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diberitakan Visordown, Paolo Termignoni, Kepala Departemen Teknis SC-Project Exhaust tak memusingkan hal itu. Putra pendiri produsen knalpot Termignoni yang pindah ke SC-Project itu yakin knalpot racing masih dibutuhkan.
"Saya tidak berpikir motor listrik merupakan ancaman bagi industri kami. Untuk mobilitas moped dan perkotaan, skuter listrik oke saja, tapi untuk motor passion, saya pikir (motor listrik) itu bukan masalah," katanya.
Dia bilang, tidak ada keterkaitan antara passion dan motor listrik. Menurutnya, pemotor yang benar-benar penyuka motor lebih menginginkan getaran dan suara motor itu sendiri.
"Dan teknologi itu juga belum siap. Mungkin itu adalah masa depan, tapi jauh sekali, lebih dari 30 atau 40 tahun," sebutnya.
SC-Project sendiri merupakan produsen knalpot ternama. Mereka memproduksi knalpot slip-on sampai knalpot balap full system yang dipakai di motor RC213V tunggangan Marc Marquez di MotoGP. (rgr/ddn)












































Komentar Terbanyak
Kandasnya Mimpi Mobil Nasional dan Cita-cita Prabowo Bikin Mobil RI
Tahun Depan Vietnam Larang Motor Bensin, Jepang Peringatkan Ancaman PHK
Sudah Banyak yang Gagal, Seberapa Penting Indonesia Punya Mobil Nasional?