Hal ini dikatakan langsung oleh Head of Marketing PT Wahana Makmur Sejati (WMS) selaku diler utama motor Honda di Jakarta dan Tangerang, Ario. Disebutkan, kalau dolar menguat, pihak PT Astra Honda Motor (AHM) yang akan menanggungnya, bukan konsumen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya kenaikan harga unit itu karena meningkatnya biaya BBN. Bukan unitnya itu sendiri. Jadi kita menyesuaikan," lanjut Ario.
Untuk moge versi touringnya sendiri yakni Honda Goldwing gelombang kedua yang akan dibawa pada akhir tahun dipastikan tidak akan berbeda dari harga yang dikenakan ke pemesan di gelombang pertama. Tapi kalau pemerintah memutuskan untuk menaikkan BBN lagi, terpaksa pihak Honda akan memberi penyesuaian kembali.
"BBN itu kenaikannya sangat signifikan tahun ini. Kemarin saja sampai 15 persen. Konsumen yang memperhatikan pasti bertanya-tanya dan protes kok harga naik. Ya jawabannya karena BBN. Untuk Goldwing yang gelombang kedua nanti harganya berbeda atau sama dengan yang pertama, itu terus terang belum tahu. Kalau BBN naik signifikan, otomatis kita akan sesuaikan lagi harganya," ucap Ario. (ruk/rgr)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP