Yamaha Bisa Saja Produksi Motor Listrik di Indonesia

Yamaha Bisa Saja Produksi Motor Listrik di Indonesia

M Luthfi Andika - detikOto
Selasa, 27 Mar 2018 10:50 WIB
Motor Listrik Yamaha. Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Kabar akan lahirnya aturan kendaraan ramah lingkungan memang semakin santer terdengar. Otomatis seluruh pabrikan otomotif di Indonesia menunggu kebijakan tersebut sambil bersiap menyambutnya dengan memperkenalkan produk terbaik.

Hal ini juga berlaku untuk pabrikan motor asal Jepang, Yamaha, yang masih menunggu hasil akhir aturan kendaraan ramah lingkungan. Seperti yang disampaikan Deputy GM Marketing YIMM, Eddy Ang, di Cempaka Putih, Jakarta.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yamaha juga (tertarik untuk bisa melahirkan motor listrik di Indonesia-Red), tapi peraturannya juga belum ada. Jika ditanya kami siap atau tidak (menyambut aturan motor listrik-Red) ya kami siap saja. Secara produk global kami juga sudah ready," ujar Eddy.

Eddy juga mengatakan, ke depannya jika aturan sudah jelas dan memiliki pasar tersendiri, mungkin saja Yamaha untuk memproduksi motor listriknya di Indonesia.

"Menyiapkan ada perhitungan sendiri, tentunya kita melihat produk kami. Kalau kami lokalkan tentu itu bisa saja, tapi kita lihat supporting dari regulasi pemerintah seperti apa, karena dari situ kita bisa hitung, secara produksi cost dan skala produksinya dapat apa nggak," kata Eddy.

Lalu bagaimana dengan baterai motor listriknya, Yamaha? "Baterai? Ya itulah yang membuat kompleks, karena ada regulasi baterai dan lain-lain ini harus ready dulu," katanya.



Sayangnya, Eddy masih malu-malu mengungkapkan motor listrik apa yang akan diperkenalkan Yamaha di Indonesia.

"Motor listrik apa yang akan diperkenalkan, ya saya tidak tahu kan banyak sekali modelnya yang mau dibawa yang mana. Logikanya skutiknya kan banyak di Indonesia (paling laris-Red), ya kemungkinan skutik dengan penggerak listrik. Model ini di Taiwan dan Jepang kita punya, ya mungkin pertama kali kami datangkan dari negara yang ada kerja sama ekonominya dengan Indonesia," tambah Eddy. (lth/rgr)

Hide Ads