Namun, ada sebuah anggapan bahwa helm hanya melindungi kepala saat kecelakaan. Sementara efeknya dikatakan menimbulkan risiko cedera pada tulang servikal (tulang leher) sehingga pemotor bisa lumpuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, anggapan itu dipatahkan oleh sebuah studi. Menurut studi yang dipublikasikan di Journal of Neurosurgery seperti dikutip dari Canada Motoguide, helm tak hanya bisa melindungi kepala.
Menurut studi itu, menggunakan helm sepeda motor tidak meningkatkan risiko cedera leher. Sebaliknya, helm malah mengurangi risiko cedera leher.
Dalam penelitian tersebut, penulis jurnal, Paul S. Page, Zhikui Wei, dan Nathaniel P. Brooks memeriksa catatan 1.061 korban kecelakaan sepeda motor yang ada di pusat trauma Level 1 di University of Wisconsin Hospital Trauma Center. Dari sekian banyak pemotor yang mengalami kecelakaan, 738 di antaranya tidak mengenakan helm dan 323 lainnya menggunakan helm.
Dari pengendara yang mengalami kecelakaan, 114 pemotor yang tidak mengenakan helm menderita cedera tulang leher (15,4 persen). Sementara hanya 24 pengendara dengan helm yang menderita cedera tulang leher (7,4 persen).
Studi tu juga menemukan bahwa 10,8 persen pengendara tanpa helm mengalami patah tulang leher. Sementara hanya 4,6 persen pengendara dengan helm yang mengalami patah tulang leher.
Pemotor tanpa helm juga ditemukan lebih cenderung mengalami cedera ligamen (3,9 persen). Sementara hanya 0,9 persen pemotor dengan helm yang mengalami cedera ligamen. (rgr/ddn)












































Komentar Terbanyak
Ketemu Fortuner Berstrobo Arogan di Jalan, Viralin!
Perang Harga Mobil China di Indonesia: Merek Lain Dibikin Ketar-ketir
Viral Bocah 9 Tahun di Makassar Dapat Hadiah Ultah Lamborghini Revuelto Rp 23 M